SuaraMalang.id - Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya, Malang kembali menggelar pameran Tragedi Kanjuruhan. Sejumlah karya seni hingga sastra hadir pada momentum 2 tahun peringatan tersebut.
Selain karya seni dan sastra, bongkahan dari Stadion Kanjuruhan turut dipertontonkan di Teras Budaya, Gedung A, FIB Universitas Brawijaya tersebut.
Bongkahan itu menjadi saksi bisu peristiwa kelam dunia persepakbolaan Indonesia pada 1 Oktober 2022 silam. Korban meninggal tercatat berjumlah 135, sedangkan ratusan korban lainnya terluka ringan hingga berat.
Ketua Pelaksana Pameran Tragedi Kanjuruhan, Muhammad Febizio mengatakan, pameran bertajuk 'Tragedi yang Terlupakan, Belum Terurai namun Dianggap Usai' ini memamerkan infografik, karya tulisan, fotografi, dan juga menghadirkan kembali situasi tragis melalui seni dan lukisan.
“Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan rasa empati dan keyakinan kita kepada Tragedi Kanjuruhan,” katanya, Selasa (1/10/2024).
Baca Juga: Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan: Doa dan Tahlil di Pintu 13
Pameran tersebut dihadirkan dengan harapan negara dapat mengusut tuntas kasus tersebut. Sebab, menurutnya, sampai saat ini negara masih terkesan abai. Belum ada keadilan hukum yang seadil-adilnya.
“Sebagai bukti, penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan dinilai para pakar sebagai pengadilan yang intended to fail atau dirancang untuk gagal mengusut keadilan,” ujarnya.
“Tragedi ini belum tuntas secara hukum,” imbuh dia.
Ketua BEM FIB UB, Ahmad Royyan menambahkan kegiatan ini harus terus dilakukan demi kepentingan seluruh korban dan keluarga korban.
“Maka acara ini dilaksanakan kiranya agar semua tidak pudar dari ingatan kita, bahwa tragedi ini benar-benar belum selesai dan benar-benar harus diadili dengan seadil-adilnya,” ujarnya.
Baca Juga: Pilkada Kota Malang: Mahasiswa Dianggap Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Perilaku Pemilih
Sebagai penutup Pameran Tragedi Kanjuruhan, digelar pertunjukan monolog dari Teater Lingkar. Penampil menghadirkan kengerian yang dialami korban. Jeritan serta tangis mengiringi.
Pada penghujung penampilan, sejumlah tiga orang mahasiswa membentang spanduk bertuliskan usut tuntas.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Gelar Partner Summit 2024, PSSI Sebut Urus Sepak Bola Butuh Modal Besar
-
Warga Georgia Turun ke Jalan, Tak Terima Mantan Striker Manchester City Mikheil Kavelashvili Jadi Presiden
-
Profil Katarina Stalin, Pesepakbola Perempuan Campuran Indonesia- Swedia - Amerika Serikat
-
Dukung Sepak Bola di ASEAN, MSIG Jadi Mitra Asuransi Resmi ASEAN United FC
-
Mantan Pemain Manchester United Luis Nani: Saya Memutuskan Mengakhiri Karir Sebagai Pemain Profesional
Terpopuler
- Jabatan Mentereng Wahyu Hidayat, Pantas Ayah Dokter Koas Luthfi Ogah Damai dengan Pihak Lady Aurellia
- Ibunda Lady Biang Kerok Penganiayaan Dokter Ternyata Direktur Perusahaan Ternama
- Gus Iqdam Bela Miftah, Gus Arifin Ngaku Tak Suka: Maksudnya Apa Dam?
- Pendaftaran Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka! Cek Gaji dan Cara Daftarnya
- Alvin Lim Tuntut Teh Novi Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Denny Sumargo Berkelakar Minta Bagian
Pilihan
-
Perusahaan Asing Gugat Waskita Karya Karena Nunggak Utang Rp976 Juta
-
4 Rekomendasi Laptop Gaming di Bawah Rp 15 Juta, Terbaik Desember 2024
-
Raksasa Ritel RI Terpuruk! Alfamart dan Matahari Berguguran
-
Resmi Dipecat PDIP, Jokowi: Waktu yang Akan Menguji
-
Usai Pelantikan PAW, Anggota DPRD Bontang Jalani Tes Urine, Apa Hasilnya?
Terkini
-
Nasib Joel Cornelli di Ujung Tanduk? Arema FC Evaluasi Pelatih Usai 3 Laga Tanpa Kemenangan
-
'Ayo Cari Tempat Sepi', Provokasi Berujung Bacok di Pasar Karangploso
-
Warung Ambruk Diterjang Hujan Deras di Kota Batu, Akses Jalan Tertutup Longsor
-
Skandal Judi Dadu di Malang: Dari Bandar Hingga Kades Terjerat Hukum
-
Songgoriti, Aset Ratusan Miliar Jadi Rebutan? Pemkot Batu vs Pemkab Malang