SuaraMalang.id - Penanganan kebakaran di gedung bertingkat masih menjadi tantangan besar bagi Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, terutama dalam insiden kebakaran di Malang Plaza dan Pasar Baru Barat Comboran.
Kendala utama adalah ketidaktersediaan armada bronto skylift, sebuah alat penting yang digunakan untuk memadamkan api dan evakuasi di gedung tinggi.
Kepala Operasional UPT Damkar Kota Malang, Anang Yuwono, menjelaskan bahwa kebakaran di lantai atas Pasar Baru Barat Comboran menjadi sulit ditangani karena tidak adanya bronto skylift.
“Kalau ada bronto skylift, kami bisa langsung menargetkan pusat kebakaran di lantai atas, sehingga pemadaman bisa lebih cepat,” ujarnya, Selasa (17/9/2024).
Saat ini, Kota Malang belum memiliki armada tersebut, yang dapat menjangkau hingga ketinggian 104 meter atau sekitar gedung 25 lantai.
Kota Surabaya dan Batu sudah memiliki alat ini, namun biayanya cukup mahal, sekitar Rp 29 miliar per unit.
Dampak dari Ketidaktersediaan Bronto Skylift
Karena harus melakukan penyusuran mulai dari lantai paling bawah, proses pemadaman api di Pasar Baru Barat Comboran memakan waktu hingga 3,5 jam.
Padahal, tim damkar sudah tiba di lokasi hanya tiga menit setelah menerima laporan kebakaran pada pukul 18.03 WIB.
Baca Juga: Bawaslu Kota Malang: Pilkada Serentak 2024 Berpotensi Lebih Rawan Dibandingkan Pileg
"Jika kami memiliki bronto skylift, pemadaman mungkin hanya memakan waktu maksimal dua jam," tambah Anang.
Kondisi ini mengkhawatirkan, terutama jika kebakaran terjadi di gedung yang lebih tinggi. Tanpa armada bronto skylift, upaya pemadaman akan jauh lebih sulit dan lambat.
Pertimbangan Pemkot Malang
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa pemerintah kota akan mempertimbangkan pengadaan bronto skylift, tergantung pada ketersediaan anggaran.
“Peningkatan sarana dan prasarana, termasuk pengadaan alat ini, akan menjadi perhatian kami,” kata Erik.
Kebutuhan armada bronto skylift di Kota Malang menjadi semakin mendesak, mengingat jumlah gedung bertingkat yang terus meningkat.
Berita Terkait
-
Bawaslu Kota Malang: Pilkada Serentak 2024 Berpotensi Lebih Rawan Dibandingkan Pileg
-
Kebakaran Lahan di Jalan Ikan Kakap, Diduga Akibat Sampah
-
73 Pedagang Pasar Comboran Malang Akan Direlokasi Pasca-Kebakaran
-
KPU Kota Malang Persiapkan 5 TPS Khusus di LP untuk Pemilu 2024
-
KPU Kota Malang Loloskan Abah Anton-Dimyati: Sudah Sesuai Regulasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota