SuaraMalang.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada November 2024 mendatang memiliki potensi kerawanan lebih besar dibandingkan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Malang, Iwan Sunaryo, yang menekankan bahwa jumlah kontestan yang lebih sedikit dalam Pilkada meningkatkan risiko ketegangan.
"Jumlah peserta yang lebih sedikit membuat kekuatan politik langsung berhadapan. Ini berbeda dengan Pileg, di mana kontestan banyak dan persaingan tersebar, sehingga tidak terjadi pertemuan langsung antar kontestan," jelas Iwan, Selasa (17/9/2024).
Iwan mencontohkan bahwa pada gelaran Pileg di Kota Malang pada Februari 2024, persaingan yang signifikan tidak terlihat antarpartai politik.
Namun, Pilkada yang hanya diikuti oleh tiga pasangan calon justru memperbesar potensi gesekan langsung antar wilayah dan tim sukses.
Tiga pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Kota Malang adalah Mochammad Anton-Dimyati Ayatullah, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin, dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko.
Ketiganya memiliki basis dukungan yang kuat di wilayah tertentu, yang menurut Iwan bisa berpotensi menimbulkan konflik, terutama pada saat kampanye.
"Posisi Kota Malang yang berada di tengah Kabupaten Malang bisa memicu persaingan antar wilayah, mengingat calon-calon dari Kabupaten Malang mungkin memiliki tim sukses atau markas di Kota Malang," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi potensi kerawanan, Bawaslu Kota Malang telah meminta jajaran pengawas di tingkat kelurahan dan desa untuk mengenali seluruh elemen terkait Pilkada, termasuk partai pengusung dan tim sukses calon.
Baca Juga: Ada Dua Calon, PDIP Malang: Kami Solid Dukung Sanusi
Hal ini dilakukan agar pengawasan dapat berjalan dengan lebih efektif dan meminimalkan kemungkinan gesekan.
"Kami menginstruksikan pengawas untuk mengenali pengurus partai dan tim sukses calon di wilayah masing-masing, sehingga pengawasan yang melekat dapat dilakukan dengan baik," ujar Iwan.
Bawaslu berharap langkah-langkah ini dapat mengurangi potensi kerawanan selama masa kampanye Pilkada Kota Malang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Ada Dua Calon, PDIP Malang: Kami Solid Dukung Sanusi
-
KPU Kota Malang Persiapkan 5 TPS Khusus di LP untuk Pemilu 2024
-
GUS Siapkan 'Satu Desa Satu Ambulans' dalam Pilkada Malang 2024
-
KPU Kabupaten Malang Nyatakan Dua Paslon Memenuhi Syarat Untuk Pilkada 2024
-
Partai Demokrat Kota Malang Komitmen Dukung Penuh Pasangan Moch Anton dan Dimyati Ayatullah di Pilkada 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar
-
Lewat Holding UMi, BRI Tingkatkan Keuangan Inklusif untuk UMKM