SuaraMalang.id - Inovasi dalam dunia pendidikan terus berkembang, salah satunya adalah penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang memungkinkan siswa SMA kelas 11 di SMAN 2 Kota Malang untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Pengamat pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Trisakti Handayani MM, memberikan pandangannya mengenai pergeseran signifikan ini dalam sistem pendidikan nasional.
Menurut Dr. Trisakti, sistem penjurusan yang lama sering kali memicu disparitas dan ketidakpercayaan diri di kalangan siswa.
"Pendekatan lama yang membagi siswa ke jurusan IPA, IPS, atau Bahasa seringkali menimbulkan stigma. Misalnya, siswa IPS dianggap kurang dari IPA," ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Hal ini mendorong dukungannya terhadap penghapusan penjurusan tersebut, yang ia percayai akan meningkatkan kepercayaan diri siswa dan mengurangi kesenjangan.
Di SMAN 2 Kota Malang, sistem baru ini sudah mulai diterapkan. Wakil Kurikulum SMAN 2, Nurul Firdaus, menyampaikan bahwa siswa kini dapat memilih empat sampai lima mata pelajaran dari berbagai disiplin ilmu.
"Anak-anak bebas memilih mata pelajaran yang mereka minati, mulai dari IPA, IPS, hingga bahasa, tergantung pada metode yang digunakan sekolah," kata Nurul.
Sistem ini tidak hanya memberikan kebebasan dalam memilih mata pelajaran tetapi juga mempersiapkan siswa untuk studi lanjutan.
"Misalnya, jika seorang siswa berencana untuk studi kedokteran, mereka bisa memilih biologi; atau jika mereka ingin memperdalam pengetahuan di ekonomi, mereka bisa mengambil mapel ekonomi," jelas Nurul.
Baca Juga: Habis Pesta Miras Mau Curi Bebek, Pelajar SMA Dipukuli karena Maling Motor
Penerapan IKM ini diikuti dengan sosialisasi yang intens kepada siswa dan orang tua, mengingat masih banyaknya persepsi yang harus diubah terkait sistem pendidikan lama.
"Kami berusaha memberikan pemahaman bahwa tidak ada lagi jurusan tetap, tetapi pilihan yang lebih fleksibel sesuai dengan minat dan bakat siswa," tambah Nurul.
Selain itu, SMAN 2 juga mengadakan sistem kelas bergerak, di mana siswa akan berpindah kelas berdasarkan mata pelajaran pilihan mereka, serupa dengan sistem yang dijalankan di perguruan tinggi.
Ini adalah langkah yang diharapkan dapat lebih mengoptimalkan sumber daya pengajar yang ada tanpa perlu menambah guru baru secara signifikan.
Penerapan kurikulum baru ini di SMAN 2 Kota Malang diharapkan tidak hanya meminimalisir kesenjangan di sekolah tetapi juga meningkatkan kesetaraan dalam pendidikan.
Inisiatif ini mendapat respons positif dan diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan yang serupa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Berita Terkait
-
Habis Pesta Miras Mau Curi Bebek, Pelajar SMA Dipukuli karena Maling Motor
-
Keluarga Tak Tahu Kehamilan Siswi Korban Pembunuhan di Jember: Pulang Sekolah Langsung Pulang
-
Nekat Datangi Acara Wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang Naik Kuda, Avia: Ini Momen Sekali Seumur Hidup
-
Pamit Healing karena Di-bully Tetangga, Sudah 19 Hari Siswi SMA Ini Justru Hilang
-
Kunjungi Posko Pelayanan Psikologi UMM, Kementerian PPPA Dukung Trauma Center Tangani Anak Korban Kanjuruhan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern