Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 02 November 2022 | 11:23 WIB
Sejumlah warga dan suporter Arema FC (Aremania) membawa replika keranda mayat saat berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym].

SuaraMalang.id - Posko Pelayanan Psikologi UMM menerima kunjungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang diwakili oleh Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Elvi Hendrani. Dalam kunjungan tersebut, Kementerian PPPA memberikan dukungan pada trauma center Universitas Muhammadiyah Malang UMM untuk turut membantu pemulihan kondisi psikologis anak korban tragedi Kanjuruhan.

Elvi menerangkan tujuan dia datang bersama tim yaitu dalam rangka memastikan jika anak korban kanjuruhan memperoleh perlindungan penuh, termasuk juga layanan yang mestinya mereka peroleh. Elvi banyak bertanya pada relawan UMM tentang tantangan di lapangan dan proses pendataan korban yang terdampak.

Dikutip dari BeritaJatim.com--jaringan SuaraMalang.id, dia memandang koordinasi yang dibangun sudah begitu baik. Baik itu terkait jumlah relawan yang banyak, utamanya dari sisi psikologi. Menurut Elvi, tim relawan tanggap dan sigap saat ada korban yang hendak meminta bantuan.

“Meski begitu ada pekerjaan rumah yang dapat dilakukan yaitu penanganan korban di luar Kabupaten Malang. Ada banyak korban yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur,” terangnya saat berkunjung akhir Oktober lalu.

Baca Juga: Malapetaka Usai Protokol Pandemi Covid-19 Dilonggarkan, Ratusan Orang Tewas Saat Berada di Kerumunan Massa

Bukan hanya memantau, Elvi menegaskan jika pihak PPPA bakal membantu di aspek anggaran, meliputi kebutuhan jangka pendek pun juga jangka panjang. Misal dari pelaksanaan community building di sekolah-sekolah.

Dia mengharapkan seluruh anak yang terdampak bisa didampingi secara baik, utamanya dari segi psikologis. “Saya khawatir terhadap efek jangka panjangnya bagi mereka. Tidak ada pendampingan, tak ada upaya untuk membantu mereka melewati trauma. Jadi untuk mencegah, kami tetap mengawal para korban hingga tahun depan,” terangnya melanjutkan.

Salah satu relawan UMM, Ferdyn Divanico Fawwaz Muhammad menerangkan, kedatangan pihak PPPA adalah kepedulian langsung yang ditunjukkan. Selalu mendukung dan memberi masukan kepada relawan di UMM dalam Tragedi Kanjuruhan. Hal itu membuat tim UMM bisa melihat progres kinerja dan mengevaluasi aktivitas yang dilakukan selama ini.

“Mewakili dari teman-teman relawan, semoga kunjungan ini bisa menambah semangat kami dalam menjalankan tugas. Terutama teman-teman relawan yang akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan dukungan psikososial bagi penyintas peristiwa kanjuruhan. Saya kira ini juga menjadi motivasi buat kami untuk dalam bidang kemanusian,” jelas Ferdyn dalam penyampaian.

Baca Juga: Sabtu Depan, LPSK hingga Kejati Jatim Pantau Ekshumasi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan

Load More