Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 16 April 2024 | 21:46 WIB
Pelatih kepala Arema FC Widodo Cahyono Putro. [Foto: Liga Indonesia Baru]

SuaraMalang.id - Arema FC terus mengalami nasib sial di Liga 1, setelah kembali menelan kekalahan berat dari PSS Sleman dengan skor 1-4 di Stadion Manahan, Solo.

Kekalahan ini merupakan yang ketiga secara beruntun bagi Singo Edan, yang sebelumnya juga takluk dari Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya.

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, mengakui bahwa kekalahan ini terjadi karena kesalahan taktis di lini pertahanan, terutama karena timnya terlalu fokus pada serangan.

"Kami memang bermain terbuka karena ingin memenangkan pertandingan. Namun, hal itu justru membuat lini pertahanan kami lengah dan kemasukan empat gol," ujar Widodo dalam konferensi pers usai pertandingan.

Arema FC yang mengincar kemenangan, memulai laga dengan agresif. Strategi menyerang ini berhasil menyamakan kedudukan setelah tertinggal, namun berujung pada celah yang dimanfaatkan oleh PSS Sleman untuk melancarkan serangan balik.

"Pemain setelah bisa menyamakan kedudukan jadi terlalu berambisi untuk menang, dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh lawan," tutur Widodo.

Ia juga menambahkan bahwa ada kesalahan penjagaan pemain dan koordinasi di lini belakang yang membuat timnya kian terpuruk.

Dengan kekalahan ini, Arema FC tetap berada di zona degradasi di peringkat 16 dengan 31 poin. Tiga pertandingan tersisa menjadi penentuan nasib Arema FC di Liga 1, di mana mereka harus segera memperbaiki kelemahan dan meraih kemenangan untuk menghindari degradasi.

"Kita harus segera melakukan evaluasi dan persiapan yang lebih matang untuk pertandingan selanjutnya. Ini adalah saat kritis bagi kami," pungkas Widodo, yang berharap timnya bisa bangkit dan mengamankan posisi di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More