SuaraMalang.id - DPP PDIP mengkritik pelaporan yang dilakukan oleh Indonesia Police Watch (IPW) terhadap Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
IPW menuduh Ganjar Pranowo menerima gratifikasi, sebuah tudingan yang dibantah keras oleh pihak Ganjar.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam wawancara eksklusif yang disiarkan oleh Kanal YouTube Liputan6, dikutip hari Minggu (17/3/2024), menyatakan bahwa pelaporan tersebut terkesan mencari-cari kesalahan yang tidak ada.
Hasto menilai langkah IPW sebagai bentuk serangan kepada individu yang kritis terhadap proses Pemilu 2024.
Baca Juga: Sekjen PDIP: Pemilu 2024 Mirip Kombinasi Pemilu 1971 dan 2009
“Ini adalah serangan terhadap mereka yang berani bersikap kritis dengan menggunakan berbagai instrumen hukum untuk mencari kesalahan yang tidak ada pada Pak Ganjar Pranowo,” ungkap Hasto.
Hasto juga menyinggung tentang afiliasi politik di balik laporan tersebut, mengindikasikan bahwa pihak-pihak yang melaporkan Ganjar memiliki keterkaitan dengan partai politik pendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Ia khususnya menyoroti posisi Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PSI Bogor, mencerminkan adanya motif politik di balik tindakan tersebut.
Ganjar Pranowo, yang juga merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah untuk dua periode, telah menanggapi tuduhan ini secara terbuka, menegaskan bahwa ia tidak pernah menerima gratifikasi seperti yang dilaporkan oleh IPW. Ganjar menegaskan kebenaran dan integritasnya dalam menghadapi tuduhan tersebut.
“Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang mereka laporkan,” tegas Ganjar dalam penjelasannya kepada media.
Baca Juga: Krisdayanti Masuk Bursa Calon Wali Kota di Pilkada Batu
Pelaporan ini menambah panasnya dinamika politik menjelang Pemilu 2024, di mana setiap langkah dan tudingan mendapat sorotan luas dari publik dan berbagai pihak terkait.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sekjen PDIP: Pemilu 2024 Mirip Kombinasi Pemilu 1971 dan 2009
-
Krisdayanti Masuk Bursa Calon Wali Kota di Pilkada Batu
-
Praktisi Hukum Bantah Ada Penggelembungan Suara Caleg PDIP George Da Silva
-
Ganjar Pranowo di Rumah Butet: Saya Belum Lihat Kekalahan
-
Instruksi PDIP: Caleg yang Tak Menangkan Ganjar-Mahfud Tak Bakal Dilantik
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
Terkini
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu
-
Nongkrong Bareng Berujung Maut, Pria di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan