SuaraMalang.id - Harga telur ayam di Kota Blitar mengalami kenaikan yang signifikan menjelang dan pada awal bulan Ramadan 1445H tahun 2024.
Pedagang dan peternak lokal merasakan dampak langsung dari lonjakan harga ini. Harga telur di pasaran saat ini berkisar antara Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kilogram.
Sementara harga pembelian langsung dari kandang peternak berada di kisaran Rp 27.500 hingga Rp 28.000 per kilogram.
Menurut Marini, spedagang telur di Pasar Pon, Kota Blitar, telah terjadi peningkatan harga telur sejak menjelang Ramadan.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadan 1445H untuk Malang Raya pada 15 Maret 2024
"Sejak menjelang puasa sampai minggu pertama puasa ini, harga telur masih mahal, dengan kualitas satu mencapai Rp 31.000 per kilogram," ungkapnya, Jumat (15/3/2024).
Akibat harga yang tinggi, volume penjualan pun mengalami penurunan. Konsumen yang biasanya membeli hingga 5 kilogram telur kini hanya membeli 2 kilogram.
Suherni, pedagang telur lainnya, menambahkan bahwa kenaikan harga telur dimulai sejak pertengahan Februari 2024.
Harga yang awalnya berkisar antara Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, telah stabil di angka Rp 30.000 per kilogram menjelang akhir Februari dan terus meningkat hingga mencapai Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kilogram saat ini.
Peternak ayam petelur, Karyoto, menyatakan harga telur dari kandang peternak sudah bertahan di kisaran Rp 27.500 hingga Rp 28.000 per kilogram selama dua minggu terakhir, sejak sebelum Ramadan.
Baca Juga: Perubahan Kursi DPRD Kota Blitar Pemilu 2024: PDIP Kehilangan Dua Kursi, PAN Pecah Telur
"Biasanya menjelang Ramadan, permintaan telur memang naik," kata dia.
Namun, ia juga menyoroti biaya pakan yang tinggi, terutama harga jagung yang merupakan komponen utama pakan ayam.
Harga jagung sempat mencapai Rp 6.000 per kilogram minggu lalu, walaupun ada penurunan menjadi Rp 5.700 per kilogram baru-baru ini.
Kenaikan harga telur ini mempengaruhi dinamika pasar lokal, terutama bagi para pedagang dan konsumen di Kota Blitar.
Meningkatnya biaya hidup di bulan Ramadan menambah tantangan bagi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Pedagang dan peternak berharap kondisi pasar akan stabil dan harga telur akan kembali normal seiring berjalannya waktu, meski antisipasi permintaan tinggi menjelang Lebaran masih menjadi perhatian.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sosok Santoso, Wali Kota Blitar yang Pernah Disekap Perampok, Kini Tak Maju Pilkada
-
Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Naik, Kini Jadi Rp 32.000/Kg
-
Harga Telur Ayam di Jakarta Tembus Rp 34.000 per Kg
-
Harga Telur Ayam Tembus Rp 38.000 per Kg, Kepala Bapanas: Sudah Tidak Wajar
-
Telur Naik Sampai Rp 32 Ribu Protes, Rokok Rp 36 Ribu Adem Ayem
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Perbandingan Harga Pasaran Marselino Ferdinan vs Ole Romeny, Marceng Seharga 1 Tesla Cybertruck, Ole Bisa Beli 5
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET