Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 Januari 2024 | 19:29 WIB
Rifad Marasabessy. [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]

SuaraMalang.id - Dalam pertandingan uji coba antara Arema dan Persikoba Kota Batu yang berlangsung di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Sabtu (13/1/2024), pelatih Fernando Valente mengimplementasikan beberapa eksperimen strategis.

Salah satu keputusan taktis yang menonjol adalah penempatan Rifad Marasabessy dalam posisi yang lebih menyerang, sebuah langkah yang berhasil dengan terciptanya satu gol.

Rifad, yang biasanya bermain sebagai bek kanan, pada pertandingan ini diberi peran sebagai gelandang sayap. Berbeda dengan posisi alaminya, Rifad ditempatkan di sektor kanan lapangan, sementara Dendi Santoso mengisi posisi di sayap kiri.

Keputusan ini membuahkan hasil ketika Rifad berhasil mencetak gol pembuka bagi Arema, memanfaatkan serangan dari sayap kiri pertahanan Persikoba.

Baca Juga: Jonathan Arya Cemerlang di Debut Arema, Atasi Gugup dengan Dukungan Tim Senior

Fernando Valente menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari strategi untuk mengeksplorasi berbagai opsi taktik berdasarkan komposisi pemain yang ada.

Pelatih asal Portugal ini percaya bahwa mengubah posisi pemain dapat memberikan perspektif baru dalam strategi tim.

Mengenai alasan spesifik memainkan Rifad di posisi yang lebih menyerang, Valente mengungkapkan bahwa Rifad memiliki kemampuan menguasai bola yang impresif. Meski tidak dikenal karena kecepatannya, Rifad memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang harus dilakukan saat menguasai bola.

Valente menekankan pentingnya memahami kekuatan individual setiap pemain dan bagaimana mereka dapat menghadapi tantangan yang berbeda di lapangan, tanpa terpaku pada posisi tradisional mereka.

Kontributor : Elizabeth Yati

Baca Juga: Arema FC Belajar dari Kekalahan: Kunci Bangkit Usai Kebobolan dalam Kemenangan Besar Atas Persikoba

Load More