SuaraMalang.id - Pembunuhan yang menimpa Hasiyah (60), seorang perempuan warga Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember, telah terungkap oleh Tim Kalong Satreskrim Polres Jember.
Pembunuhan yang terjadi satu bulan lalu di tepi DAM Sungai Kanal Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember, ini dipastikan memiliki latar belakang cinta segitiga.
Para tersangka dalam kasus ini adalah SA (50), warga Dusun Jombang, Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang.
Selanjutnya AW (53), warga Jalan Balongrawe Baru, Desa Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto; dan SN (35), putri korban, warga Desa/Kecamatan Kencong, Jember.
Baca Juga: Kebakaran Gudang Pengeringan Tembakau di Jember, Diduga Akibat Kompor Gas
Menurut AKP Abid Uais Al Qarni Aziz, Kasat Reskrim Polres Jember, tersangka SA yang merupakan calon suami SN, anak korban, terlibat dalam cinta segitiga dengan korban.
Awalnya, SA dan SN sakit hati karena penolakan dari korban yang tidak memberikan restu pernikahan. Diketahui juga bahwa korban pernah memiliki hubungan asmara dengan SA.
"Motif sakit hati dan ada problematika cinta segitiga," ujar Abid.
Pengungkapan kasus ini memakan waktu yang cukup lama. Polisi berhasil menangkap AW di Kalimantan Timur, yang kabur ke luar Pulau Jawa setelah kasus penemuan mayat viral di Jember.
Menurut Abid, SA memiliki niat untuk memberi pelajaran kepada korban karena menolak pernikahannya dengan SN. Perencanaan pembunuhan dibicarakan langsung dengan AW.
Baca Juga: Guru Spiritual Berusia 60 Tahun Tewas di Rumah, Berlumuran Darah
Kejadian pembunuhan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Korban dijemput oleh AW, diikuti oleh SA dan SN.
Rekaman CCTV membuktikan keterlibatan semua tersangka. SA menjadi eksekutor yang menggorok leher korban, sementara dua tersangka lainnya memegangi tangan korban dan memukul kepala korban menggunakan gagang celurit.
Barang bukti seperti pisau, celurit, dan celana korban dibuang ke sungai. Tim Resmob Polres Jember berhasil menangkap pelaku yang berada di Kalimantan Timur.
AW, dikenal sebagai teman korban, juga terlibat bisnis dengan korban dan membujuknya untuk mendapatkan uang sebelum dieksekusi.
Investigasi masih berlanjut untuk menemukan barang bukti lain dan mengembangkan kasus dengan mengejar pelaku lainnya, termasuk SN, putri korban, dan SA yang diduga sebagai otak pembunuhan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Kasus Heboh di Bogor 2024: Pegawai KPK Gadungan, KDRT Cut Intan dan Polisi Bunuh Ibu Kandung
-
Toko Sentral, Toko Roti Legendaris di Jember yang Berusia Hampir Satu Abad
-
Mahasiswa UNEJ Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus, Tinggalkan Pesan 'Selamat Tinggal'
-
Gebuki Ibunya hingga Tewas Pakai Tabung Gas: Aipda Nikson Ternyata Lama Idap Gangguan Jiwa, tapi Masih jadi Polisi
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kanjuruhan Butuh Sofa dan Kasur Darurat, Demi Skor Kelayakan BRI Liga 1
-
Target Pajak Parkir Kabupaten Malang Naik Jadi Rp1,58 Miliar di 2025
-
Miris! Tekanan Ortu dan Weton Picu Lonjakan Pernikahan Dini di Malang
-
Dugaan Korupsi Dana Ketahanan Pangan Guncang Desa Karangwidoro, Mantan Kasun Terlibat?
-
Bupati Malang Sanusi Serius Kembangkan Kabupaten Nila