SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji akhirnya angkat bicara usai viral wilayahnya dijuluki Kota Wisata Banjir. Masalah tersebut dinilainya memang butuh waktu untuk dituntaskan.
Sutiaji mengatakan, permasalahan banjir di Kota Malang ditargetkan tuntas pada 2028. Target penuntasan tersebut berdasarkan masterplan atau dokumen rencana tata ruang yang telah disusun. Anggarannya sekitar Rp1,8 triliun.
"Karena banjir ini tidak mudah, kita dulu di titik nolnya ada 36 titik diselesaikan 20, muncul lagi 10, karena belum ada pengentasan secara sistemik. Terus sudah disusun dokumen, dan sekarang sudah disusun tahun 2023. Dan kemarin sudah dimulai berbasis masterplan," katanya.
Ia menambahkan, progres masterplan tersebut telah dijalankan dan diharapkan akan terus berlanjut hingga tahun 2028.
Ia juga telah meminta DPUPRPKP Kota Malang untuk serius menangani persoalan tersebut.
Namun ia menekankan, peran masyarakat juga jadi sorotan dalam mengatasi banjir. Ia mencontohkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
"Jadi faktornya adalah sedimen, buang sampah sembarang, dan ada penyempitan sungai,” terangnya.
Masih kata Sutiaji, persoalan banjir seperti di wilayah Sawojajar akan tuntas pada 2023, termasuk banjir di Ciliwung.
Dinas terkait terus melakukan upaya melakukan pengurasan atau penyedotan air dari kawasan Jalan Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Riuh Netizen Sebut Kota Malang Punya Wisata Air yang Muncul Saat Hujan, Begini Faktanya
"Makanya wilayah Sawojajar kemungkinan bisa tahun ini, Ciliwung juga itu akan selesai ketika di Soekarno-Hatta itu di-sudet, itu air limpahan dari atas sana. Mestinya bisa masuk ke Sungai Brantas, sementara ini kan ndak, itu buangnya ke Lowokwaru jadi mestinya Soehat kena sampai ke Lowokwaru, Tulusrejo," jelasnya.
Sebelumnya beredar, beredar video satir terkait fenomena banjir di Kota Malang. Dijelaskan, ada enam rekomendasi lokasi wisata air gratis. Diantaranya, Waterboom Suhat (Soekarno-Hatta), Kolam Kedawung, Bandulan Waterpark, Waterboom Sawojajar, Sulfat Rafting dan Galunggung Sea World.
Video tersebut merupakan bentuk sindiran terhadap Pemerintah Kota Malang yang dianggap tidak cakap dalam menyelesaikan persoalan banjir menahun tersebut.
Ketua RW 11, Lowokwaru Didik Karsono, misalanya, membenarkan jika wilayahnya selalu dilanda banjir sejak 18 tahun silam. Didik menyebut dari wilayahnya hingga kawasan Kedawung, yang masuk dalam daftar enam rekomendasi wisata banjir Kota Malang, kerap menjadi langganan bencana tersebut.
"Dari sungai Telkom itu sampai Kedawung belakang sedikit setiap hujan deras langganan banjir," ujar Didik seperti dikutip Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Selasa (9/5/2023).
Didik mengungkapkan, jika penanganan yang dilakukan pemkot tidak menyeluruh dan kontinyu, karena selama ini hanya bersifat isidentil. Sehingga tidak berpengaruh besar dalam mengatasi banjir di kawasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern