SuaraMalang.id - Kematian seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember bernama Putri Pujiarti disebut penyidik Polres Jember tidak menunjukkan unsur penganiayaan atau tindak pidana lainnya.
"Hasil pemeriksaan sejumlah saksi, hasil autopsi dan visum et refertum didapatkan bahwa tidak memenuhi unsur adanya penganiayaan atau tindak pidana lainnya," kata Kepala Polres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Purnomo dalam jumpa pers di mapolres setempat, Rabu.
Menurut Kapolres, hasil visum luar menyebutkan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh mahasiswi Unej tersebut dan hasil autopsi juga sama.
"Hasil pengecekan kemungkinan adanya racun ternyata hasilnya negatif dan hasil autopsi dari pihak RSD dr Soebandi Jember menyebutkan bahwa kematian yang bersangkutan wajar dan disebabkan oleh penyakit," tuturnya.
Baca Juga: Usut Dugaan Perploncoan Ospek, Universitas Jember Bentuk Tim Khusus
Hery Purnomo menambahkan Polres Jember akan melakukan gelar perkara untuk menghentikan proses penyelidikan kasus kematian mahasiswi Unej itu berdasarkan hasil keterangan saksi, autopsi dan visum.
"Dengan demikian, kematian mahasiswi Unej tersebut tidak ditemukan kejanggalan, baik dari akibat penganiayaan ataupun tindakan lainnya yang tidak wajar. Dia meninggal karena penyakit yang diderita," kata Kapolres.
Hal tersebut dikuatkan oleh penjelasan dr. Muhammad Afiful Jauhani selaku spesialis forensik dan medicolegal yang juga hadir dalam konferensi pers di Mapolres Jember. Afiful mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap jasad mahasiswi Unej tersebut.
"Pemeriksaan luar tersebut didampingi ibu dan kakak kandungnya. Hasilnya, tidak menemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan," ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan luar, lanjut Afiful, dilakukan juga pemeriksaan patologi anatomi untuk mengetahui kelainan secara mikroskopik sehingga dapat memastikan kondisi yang berperan sebagai penyebab kematian. Selain itu juga pemeriksaan toksikologi forensik untuk mengetahui ada tidaknya racun dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Bentuk Tim Investigasi Dugaan Perploncoan di Fakultas Teknik, Unej Beri Target Waktu Sepekan
"Hasil pemeriksaan dalam, ditambah dengan pemeriksaan patologi anatomi dan toksikologi forensik juga dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi adanya zat asing yang berkaitan dengan kematian korban sehingga lebih mengarah korban meninggal karena suatu penyakit," jelasnya.
Afiful menjelaskan dokter forensik tidak bisa menyampaikan secara detail penyakitnya karena kode etik profesi dokter dan juga melindungi hak pasien.
Sebelumnya, Putri Pujiarti dikabarkan meninggal dunia setelah bertemu dengan teman prianya di Kampus Universitas Jember. Mahasiswi Unej itu dibawa ke tempat kos temannya dalam keadaan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke Unit Medical Center Unej dan dinyatakan meninggal dunia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Usut Dugaan Perploncoan Ospek, Universitas Jember Bentuk Tim Khusus
-
Bentuk Tim Investigasi Dugaan Perploncoan di Fakultas Teknik, Unej Beri Target Waktu Sepekan
-
Kemarin Ramai Misteri Kematian Mahasiswi UNEJ sampai Puting Beliung Robohkan 13 Rumah Warga Banyuwangi
-
8 Orang Diperiksa Jadi Saksi Kasus Kematian Janggal Mahasiswi UNEJ
-
Sebelum Meninggal, Mahasiswi Unej sempat Bertemu dengan Seorang Pria, Ini Penjelasan Polisi
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
Terkini
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu
-
Nongkrong Bareng Berujung Maut, Pria di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan