SuaraMalang.id - Usai adanya demo ratusan nelayan terkait kelangkaan BBM jenis solar, Pertamina menyebut jika pasokan untuk Kabupaten Gresik, Jawa Timur lancar, dan tanpa kendala.
Section Head Communication Relations PT Pertamina Patra Niaga wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Arya Yusa Dwicandra mengatakan penyaluran solar telah dilakukan sesuai dengan kuota yang ditetapkan BPH Migas.
"Dan, dalam penyalurannya harus diawasi oleh pemerintah daerah dan juga aparat keamanan," katanya dilansir timesindonesia.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (24/9/2022).
Arya menjelaskan, seharusnya para nelayan tidak kesulitan menadapatkan solar. Sebab, SPBU wajib menyalurkan sesuai rekomendasi dari dinas perikanan setempat serta kesepakatan kelompok nelayan.
Bahkan, dalam rekomendasi itu sudah ada list nelayan yang mendapatkan hak sesuai peruntukan. Dia menjelaskan, selama ini tidak ada pengurangan distribusi solar ke SPBU Gresik.
"Justru ditambah karena ada permintaan dari kelompok nelayan setempat. Rata-rata dari 24 kiloliter per hari, semenjak beberapa waktu terakhir ditambah 8 kiloliter, sehingga total menjadi 32 kiloliter per hari," terang dia.
Bicara soal solar, kata Arya memang sangat kompleks. Dalam penyaluran solar subsidi, Pertamina hanya berperan sebagai operator sesuai Perpres 191 tahun 2014.
Sementara banyak pihak lain yang juga berperan bahkan di level kebijakan seperti BPH migas, kementerian ESDM, pemerintah daerah dalam penentuan kuota dan juga pengawasan.
Pertamina menyalurkan solar sesuai dengan kuota yang ditetapkan BPH migas dan dalam penyalurannya harus diawasi oleh pemerintah daerah dan juga aparat penegak hukum.
Baca Juga: Diduga Tak Terima Diejek, ABK Nelayan Cumi di Kayong Utara Nekat Gorok Teman saat Sedang Tidur
"Tidak ada kuota yang dikurangi ataupun ditambah tanpa izin dari pemerintah pusat maupun daerah sehingga bisa menanyakan kepada dinas terkait seperti apa pengawasan yang dilakukan," imbuhnya.
Jika ditemukan penyelewengan, tambah Arya warga bisa melaporkan kemudian pihak Pertamina akan menindak dan menyerahkan kasus ke pihak berwajib.
"Kalau dari Pertamina sendiri jika ada oknum dari Pertamina yang terlibat tindakan penyelewengan kami serahkan ke pihak berwenang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan nelayan Campurejo melakukan aksi demo menyuarakan aspiasi di atas kapal mereka. Kemudian, perwakilan nelayan melakukan audiensi ke SPBU Banyutengah Kecamatan Panceng, Jumat (23/9/2022).
Seorang nelayan, Fakhrur Rozi salah satu nelayan mengaku antre sejak Pukul 02.00 WIB, demi mendapatkan solar untuk melaut.
Sembari membawa jerigen. Mereka tidur, shalat dan makan di sekitar SPBU. Ini dilakukan demi mendapat solar. Hingga siang, mereka belum mendapatkan solar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern
-
Polisi Periksa 3 Saksi Kasus Dugaan Perundungan Anak Perempuan di Kota Malang
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Rp632 Triliun untuk Perkuat Ekonomi Kerakyatan
-
Kapan Operasi Zebra Semeru 2025? Ini Penjelasan Polres Malang
-
BRI Cetak Pertumbuhan Positif Berkat Fokus pada Pemberdayaan UMKM