Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 10 Juni 2022 | 07:55 WIB
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

Penggunaan eco enzyme pada hewan ternak yang terpapar PMK tersebut diharapkan bisa meminimalisasi risiko kematian hewan. Demikian disampaikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

"Mudah-mudahan bisa untuk mengatasi PMK, paling tidak agar tidak ada hewan ternak yang mati," kata Dewanti, Kamis (09/06/2022).

Sebagai informasi, eco enzyme merupakan hasil olahan kulit buah dan sayuran yang dipadukan dengan air dan tetes tebu. Setelah melalui proses fermentasi selama tiga bulan, hasil olahan tersebut menghasilkan eco enzyme atau cairan yang bermanfaat.

Berbeda dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang. Untuk menekan penyebaran virus tersebut, pemerintah kabupaten setempat telah menyiapkan vaksinasi ternak.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pemkot Malang Siapkan Aturan Penjualan Hewan Kurban

Seperti dijelaskan Wakil Bupati Malang Didik Gatot, pemerintah kabupaten setempat telah menyiapkan 3 juta vaksin yang disiapkan dengan target selesai disuntikkan pada Juli 2022 nanti.

Menurut Gatot, target bulan Juli 2022 ini 3 juta vaksin untuk tahap pertama harus sudah selesai disuntikkan pada ternak yang terjangkit penyakit PMK ini.

"Namun begitu seperti diketahui Kabupaten Malang yang populasinya cukup banyak ada sekitar 400 000 ekor sapi," katanya.

"Pemkab Malang akan bersurat pada Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat dengan data real di lapangan," ujarnya seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Kamis (09/06/2022).

Baca Juga: Mengenal Eco Enzyme, Olahan Buah dan Sayur Buat Atasi Kematian Ternak Akibat Wabah PMK

Load More