SuaraMalang.id - Usai terkena lemparan batu, sejumlah suporter PSS Sleman yang habis perjalanan pulang dari Bali segera turun mencari pelaku di Situbondo Jawa Timur.
Menurut Karjana (42), salah satu sopir bus, pelemparan batu ini tidak hanya sekali. Peristiwa kedua kalinya terjadi di Jalan Raya Desa Klatakan yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pelemparan pertama.
"Bus lain yang berada di depan mengehentikan lajunya. Para suporter turun dari atas bus dan mencari pelaku pelemparan," ujar Karjana menambahkan, seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Jumat (25/03/2022).
Namun sial, justru ada 2 warga setempat yang menjadi korban salah sasaran. Warga itu Alfian Dwi Wijaya (18) asal Kenjeran Surabaya mengalami luka memar karena diduga dipukul salah seorang supporter.
Selanjutnya ada Desi Kristianingrum (36) asal Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Situbondo. Ia memang tidak mengalami luka, namun ia mengaku mendapat ancaman.
"Kami berdua melaporkan insiden itu ke Mapolsek Panarukan, selain jadi korban pemukulan, kami juga diancam dan hendak dipukul dengan menggunakan botol," tutur Desi.
Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya membenarkan peristiwa tersebut. Setelah menerima laporan, pihaknya bersama anggota dan personel Satlantas langsung mendatangi lokasi tersebut.
"Petugas melakukan upaya pengamanan di lokasi tersebut guna mencegah terjadinya kesalah pahaman antara penumpang bus dengan warga setempat," kata AKBP Andi Sinjaya kepada sejumlah wartawan.
Peristiwa yang terjadi, lanjut AKBP Andi, sebenarnya pelemparan batu terhadap beberapa bus oleh orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor.
Baca Juga: Orang Tak Dikenal Lempar Batu Bus Rombongan Suporter Asal Sleman di Situbondo
"Aksi pelemparan bukan dari warga sekitar lokasi, namun para penumpang bus tidak menemukan orang yang dicari, ada sedikit terjadi perusakan di sekitar lokasi," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada penumpang bus agar tidak menggunakan atribut untuk menghindar dari orang-orang yang hendak memprovokasi.
"Agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi, para suporter sepak bola tersebut, kami imbau agar tidak menggunakan atribut atau kostum sepak bola," katanya.
Sejauh ini, imbuh AKBP Andi, situasi aman dan terkendali. Seluruh rombongan sudah melanjutkan perjalanannya.
"Alhamdulillah tidak ada benturan dengan warga. Rombongan bus tersebut, melanjutkan perjalanan dan memilih tidak memperpanjang kasus pelemparan itu. Sementara untuk pelaku pelemparan masih dalam penyelidikan,"tandas AKBP Andi.
Sebelumnya, kabar kurang mengenakkan datang dari dunia sepak bola tanah air. Perjalanan rombongan suporter bola asal Sleman Yogyakarta diserang orang tak dikenal di Situbondo.
Berita Terkait
-
Orang Tak Dikenal Lempar Batu Bus Rombongan Suporter Asal Sleman di Situbondo
-
Kemarin Ramai Sorotan Arema Tengah Berburu Pemain, Berita Bencana dan Kasus Penganiayaan Siswa SMP Pasuruan
-
Harga Minyak Goreng Curah di Situbondo Tembus Rp19.000 per Liter
-
Banyak Pohon Bertumbangan Saat Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Situbondo
-
12 Saksi Dipanggil Polisi dalam Kasus Kekerasan Anak di SMP Lanjutan Advent Pasuruan
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Doa Memohon Pasangan yang Baik Hati dan Tidak Sombong Dalam Agama Islam
-
BRI Rayakan Hari Anak Nasional 2025 dengan Edukasi Pertanian di Garut
-
Coca-Cola Jawab Penurunan Volume dengan Harga Naik dan Gula Tebu Asli
-
BRI Optimistis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Mampu Jadi Tonggak Ekonomi Kerakyatan
-
Menyusuri Jejak Waktu: Rekomendasi Restoran Legendaris di Malang untuk Kumpul Keluarga