Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 21 Februari 2022 | 13:23 WIB
Korban penembakan di Kota Malang Jawa Timur [SuaraMalang/Bob Bimantara]

SuaraMalang.id - Aksi koboi jalanan terjadi di Kota Malang sekitar pukul 03.00 Minggu (20/2/2022) kemarin di jembatan di Jalan Ahmad Yani.

Korbannya ialah, Muhammad Adi Mudhofar (17) yang merupakan pelajar kelas dua SMK di Kota Malang.

Salah satu teman korban yang juga berada di lokasi, RK (20) menjelaskan, waktu itu Gofar sapaan akrab korban, dan enam teman lainnya hendak memakan bakso di sekitar tempat kejadian penembakan.

Waktu itu, Gofar hendak buang air kecil di jembatan. Lalu ada dua orang berboncengan Yamaha Aerox. Dua orang itu laki-laki, dan perempuan.

Baca Juga: Lagi! Kasus Penembakan Di AS, Satu Tewas Dan Lima Lainnya Terluka

"Yang bonceng perempuan dan yang laki-laki digonceng. Dia menuju dari arah utara ke selatan," kata RK ditemui Suaramalang.id, Senin (21/2/2022).

RK menambahkan, Gofar waktu itu sempat berkomunikasi dengan laki-laki itu. Laki-laki itu dikatakan RK, tidak mengenakan masker dan helm. Laki-laki itu mengenakan hoodie berwarna hitam dan kepalanya ditutupi kupluk hoodienya.

Sementara yang perempuan juga mengenakan hoodie berwarna hitam namun menggunakan masker.

"Saat itu perempuannya tetap di sepeda motor. Yang laki-laki itu turun terus tanya gitu 'Ono main a mas?'. Main itu maksudnya trek-trekan. Terus si Gofar ini jawab gak tahu ya wong cuma beli bakso aja di sini," kata RK.

Seturut kemudian, Gofar dan pria itu sempat berbicara sebentar. Tidak ada percekcokan.

Baca Juga: Aksi Koboi Jalanan Terjadi di Kota Malang, Korban Tertembak di Bagian Dada Kiri

Namun tiba-tiba laki-laki yang umurnya diduga 20-an tahun lebih itu, menodongkan pistol air softgun berwarna hitam. Saat itu juga pistol itu ditembakan ke dada Gofar.

"Dekat kok ditembaknya. Terus gak ada suara duar gitu. Suaranya gak keras kayak pistol polisi. Tapi ada percikan api," kata dia.

Setelah itu, Gofar pun dengan memgangi dada sebelah kirinya berlari. Saat berlari menjauh itu. Si laki-laki itu menembakkan pistol itu sekali lagi. Untungnya tidak mengenai Gofar tembakan itu.

"Untungnya gak kena. Dan langsung ke bakso. Gofar meminta tolong. 'Mas aku mari ditembak sampean gak gelem nolongi aku a?'. Waktu itu tukang bakso mencoba melerai. Dan si laki-laki dan perempuan itu langsung meninggalkan tempat," kata dia.

Saat meninggalkan tempat kejadian, laki-laki itu juga sempat mengeluarkan tembakan dua kali.

"Tembakannya ke arah bawah teman-teman yang mendekati laki-laki itu untuk menanyakan apa yang terjadi. Terus ditembak dua kali ke bawah tapi ngawur gitu dan gak kena siapa-siapa dan kabur," ujarnya.

RK dan teman-teman lainnya sempat mengejar pelaku itu. Namun sayangnya kehilangan jejak.

"Berpencara ada yang ke arah Wendit, ada yang ke arah Soekarno-Hatta dan juga ada yang ke arah Alun-alun. Tapi gak ada semua," ujar dia.

RK pun tidak tahu persis plat nomor kendaraan pelaku penembakan itu. RK dan teman-temannya waktu itu hanya fokus dan shock atas darah yang mengalir dari dada Gofar.

"Dan gelap juga mas penerangannya waktu itu. Jadi gak sampai tau platnya. Tapi dari logatnya pas tanya kayaknya itu anak Malang," kata dia.

RK pun memastikan bahwa tidak ada yang tahu siapa pelaku penembakan itu. RK dan teman-teman lainnya juga tidak pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.

"Gofar ya gak kenal juga. Gofar ini anaknya diem mas kami juga. Bukan anak-anak racing atau yang gitu-gitu trek-trekan. Orang sepeda kami juga matic semua," ujar dia.

RK menjelaskan, Gofar terlihat lemas, saat dibawa ke RSSA untuk menjalani perawatan. Gofar pun sempat menangis di mobil milik ayah teman Gofar.

"Jadi waktu itu gak ada ambulance di salah satu rumah sakit. Akhirnya teman saya ngambil kunci mobil ayahnya. Dan bawa Gofar ke RSSA. Selama perjalanan, Gofar lemes dan darahnya keluar terus. Dia juga menangis," tuturnya.

Terpisah, nenek dari Gofar, Poni (60) menjelaskan, Gofar sebelumnya nongkrong di daerah Stasiun Baru Kota Malang. Setelah itu waktu pulang dia mampir ke bakso di dekat tempat kejadian perkara.

"Ya itu langganannya. Soalnya subuh lapar ya beli di situ. Terus untungnya itu pas ditembak Gofar itu ngelesi. Waktu itu posisi pistolnya pas di dada tengah, tapi ngelesi jadi kena kirinya itu. Untung aja," tutur dia.

Gofar pun, kata Poni, adalah anak yang pendiam. Cucu nomor duanya itu pergaulannya juga diketahui tidak pernah mempunyai masalah dengan anak-anak lain.

"Oalah Gofar ini anak e diem mas. Wong yo sama temen-temen e semua ini yo pendiem. Gak tau aneh-aneh," tutur dia.

Dia pun kaget waktu mengetahui Gofar tertembak. Kini Gofar hendak dilakukan operasi di RSSA Kota Malang.

"Iya katanya mau operasi. Ngambil gotrinya. Dia saat ini di RSSA sama orang tuanya. Orang tuanya belum pulang sampai saat ini," tutur dia.

Anggota polisi pun sempat berkunjung ke rumahnya di daerah Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang.

"Ya polisi sempat ke sini kemarin. Ya omong-omong aja sama anak saya (orang tua Gofar). Tapi sekarang masih di RSSA semua," ujarnya, Senin (21/2/2022).

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudho Riambodo mengatakan, ada dugaan bahwa ada dua pelaku yang terlibat dalam peristiwa penembakan pistol air soft.

"Kita duga ada dua, yang melakukan penembakan dengan air softgun. Satu orang di sepeda motor satunya menembak. Itu bukan senjata api tapi air softgun," imbuhnya.

Tinton pun hingga kini belum mengantongi identitas dua pelaku itu. Namun yang pasti antara pelaku dan korban tidak saling mengenal.

"Itu terkait masalah kenal atau tidaknya kita sudah mengklarifikasi pada korban dan korban tidak mengenal terhadap orang tersebut," kata dia.

Korban saat ini akan sedang dioperasi di RSSA Kota Malang untuk mengambil gotri di dada korvan.

"Sementara ini korban dalam masa perawatan, tapi kondisinya tidak masalah, akan dilakikan operasi untuk mengambil gotri yang ada didalamnya," katanya menegaskan.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More