Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 09 Februari 2022 | 17:25 WIB
Keluarga korban di Malang Jawa Timur [SuaraMalang/Bob Bimantara]

SuaraMalang.id - Naryo (38) warga Dusun Bunut Desa Tunjungtirto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang hanya bisa menenangkan adik kandungnya Wakito Widodo (36).

Sebab, suami adiknya, Amrih Lidiawati (30) dikabarkan meninggal mengenaskan. Jenazah adiknya ditemukan di bendungan Sungai Paku, Riau dengan luka gorok di lehernya, Selasa (8/2/2022) kemarin.

Naryo menjelaskan, kabar tersebut dia dapat dari Polda Riau. Awalnya dikabarkan jenazah wanita itu tanpa identitas. Namun belakangan diketahui bernama Amirah.

"Tapi setelah sidik jarinya diselidiki ternyata identitasnya warga Desa Tunjungtirto dan langsung dikonfirmasi dengan bantuan pihak desa. Setelah dicocokan benar ternyata itu adik ipar saya," kata dia ditemui di rumah duka, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Viral Pasien Positif Covid-19 Berkeliaran di Malang, Satgas Covid-19 Minta Pemda Beri Sanksi Tegas

Jenazah sendiri kini masih dalam proses otopsi di Riau. Naryo mengatakan, kemungkinan besok jenazah baru bisa dipulangkan.

"Namun proses kepulangan sendiri saat ini kami mengalami kendala biaya. Ada biaya sekitar Rp 11 juta. Tapi untungnya dengan bantuan relawan Malang bentuk donasi lah dan dibantu sekarang terkumpul Rp 7 juta kurang lebih," katanya.

Atas peristiwa tragis yang dialami adik iparnya tersebut, Naryo meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus itu.

"Ya kami ingin ada keadilan hukum. Penyebabnya apa begitu tapi kami saat ini fokus ke pemulangan jenazah," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Amrih sendiri diketahui sejak Sabtu (5/2/2022) pagi sudah pergi dari rumah. "Ketika itu suami lagi kerja tidak tahu perginya ke mana," ujarnya.

Baca Juga: Tujuh Sekolah di Kota Malang Diterpa Virus Corona

Suami dari korban pun sempat menghubungi untuk menjemput korban karena waktu itu hari sudah sore.

"Ditunggu sampai sore tidak ada kabar ditelfon sudah jauh katanya, suaminya mau jemput. Katanya endak usah sudah terlalu jauh katanya (kata korban)," ujar dia.

Waktu itu, sang suami pun sempat bingung. Sebab anaknya waktu itu juga sakit. "Prioritas anak sakit dulu masih lima tahun. Dan yang hesar 11 tahun," tutur dia.

Terkait alasan perginya Amrih atau korban sendiri, Naryo tidak tahu pasti. Namun Naryo mengatakan, sejak dulu Amrih mengaku ingin bekerja.

"Dan masalah rumah tangga ya gak ada baik-baik saja. Tapi cuma ini aja adik ipar saya itu dari dulu pingin kerja," katanya menambahkan.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More