Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 19 Januari 2022 | 12:27 WIB
Pelaku perampokan di Jember Jawa Timur [Foto: Suarajatimpost]

SuaraMalang.id - Hafid Prasetyo Hadi (31), pelaku perampokan sadis yang membunuh korbannya di Jember ternyata dikenal warga sebagai orang yang baik.

Ia merupakan warga Desa Bedadung Kecamatan Pakusar. Sehari Ia bekerja di salah satu toko elektronik di Jember. Hadi pelaku pembunuhan bermotif perampokan, Selasa (19/01/2022).

Ia merampok rumah Sri Budi Asmara Rini (76) dengan berpura-pira sebagai tukang service listrik. Ia kemudian membunuh anak korban sebelum akhirnya berhasil dibekuk dan dimassa oleh warga.

"Tetangganya tidak menyangka jika Hafid adalah pelaku pembunuhan yang menghebohkan kemarin, sebab selama ini pelaku dikenal baik mas," kata Kepala Desa Bedadung Pakusari Jember Sarbini, Rabu (19/01/2022).

Baca Juga: Wanita Tewas di Kamar Mandi Kondisi Leher Tergorok, Perampok Sadis Babak Belur Dihajar Warga

"Sama istrinya juga takut, makanya kami kaget dan tidak percaya," katanya menambahkan, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com.

Sarbini menjelaskan, pelaku sebenarnya bukanlah warganya. Hadi baru tiga tahun menjadi warga Desa Bedadung, dimana yang bersangkutan merupakan warga asal Banyuwangi yang menikah dengan warga Mayang, dan 3 tahun lalu membeli rumah di desanya.

Bahkan pasca ditangkapnya pelaku usai membunuh korban, dirinya sempat menemui pelaku di Mapolres, kepada dirinya pelaku mengaku, bahwa dirinya memang berniat meminjam uang kepada korban, karena selama ini korban sudah menjadi pelangganya dalam membetulkan alat-alat listrik dirumahnya.

Menurut Sarbini, berdasarkan pengakuan dari Pelaku, bahwa saat itu pelaku berniat meminjam uang ke ibu korban yang bernama Sri Budi Asmara Rini (76) yang tidak lain ibu korban, oleh ibu korban disuruh menunggu korban yang saat itu sedang mandi.

"Saat saya temui di Mapolres, pelaku mengaku jika ia gelap mata dikejar-kejar hutang oleh Bosnya," katanya menambahkan.

Baca Juga: 4 Fakta Kejamnya Perampok di Jember Bunuh Korbannya, Tertangkap Lalu Dimassa

"Sehingga ketika melihat korban memegang uang banyak, Ia berniat pinjam. Kemudian oleh ibu korban disanggupi, cuma pelaku disuruh nunggu mbaknya (korban) yang masih mandi," ujarnya menirukan pengakuan pelaku.

Namun pengakuan ini masih disangsikan sebab pelaku bukan termasuk orang yang tidak punya. Pelaku dan istrinya sama-sama bekerja, bahkan di rumahnya juga ada mobil.

"Saya juga enggak habis pikir, apa benar pengakuan pelaku itu. Sebab saat saya ke rumahnya semalam, saya melihat ada mobil di rumahnya, dan kata tetangganya mobil itu milik Hafid," ujarnya menambahkan.

Namun mengenai pengakuan pelaku yang ditagih hutang sama bosnya, Sarbini juga tidak tahu. Karena pengakuannya, ia membeli rumah di desanya hasil dari hutang ke bosnya, dan oleh bosnya ditagih uangnya, kalau tidak dibayar rumahnya akan disita.

Sebelumnya, kasus perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumah nomor 44 lingkungan Kampung Osing Jalan Wijaya Kusuma Jember mengejutkan warga Jember.

Bahkan pasca-kejadian, muncul pesan berantai yang menyebutkan jika pelaku yang juga bekerja di salah satu toko elektronik di Jember dan menjalani pekerjaan sampingan sebagai tenaga service elektro keliling, oleh korban diminta untuk bertanggung jawab terhadap televisi milik korban yang rusak setelah diservice oleh pelaku.

Karena pelaku tidak mau, pelaku berniat keluar dan diteriaki Maling oleh korban, sehingga pelaku kembali masuk ke dalam rumah dan melakukan pembunuhan terhadap korban.

Selain Prita Hapsari (48) yang menjadi korban tewas dan ibunya yang mengalami luka dari peristiwa ini, sejumlah tetangga korban yang membantu korban dengan melumpuhkan korban juga mengalami luka-luka saat duel dengan pelaku.

Tetangga korban yang terluka ini adalah Banaya Sangkala (35) mengalami luka di leher dan Juan Felik (20) mengalami luka di bagian paha sebelah kiri dan dilakukan perawatan hingga saat ini. 

Load More