Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 19 Januari 2022 | 08:48 WIB
Suasana rumah korban perampokan di Jalan Wijaya Kusuma Nomor 44, Kampung Osing, Kelurahan Jember Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (18/1/2022). [Suara.com/Adi Permana]

SuaraMalang.id - Peristiwa perampokan sadis terjadi di Kabupaten Jember Jawa Timur ( Jatim ). Akibat perampokan itu, korban menderita luka dan satu orang tewas.

Peristiwa ini terjadi kemarin, Selasa 18 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku perampokan diidentifikasi sebagai David Prasetyo Hadi (30).

Perampokan terjadi di rumah Sri Budi Asmara Rini (76) Jalan Wijaya Kusuma Nomor 44, Kampung Osing, Kelurahan Jember Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Berikut ini fakta-fakta perampokan sadis tersebut.

Baca Juga: Peristiwa Penting di Jatim Kemarin, Kiai Tewas Kecelakaan, Dosen Cabul UNESA, Pelajar Perkosa Emak-emak

1. Korban tewas dan luka

Perampokan ini bisa dibilang sadis sebab pelaku tak segan-segan menganiaya korbannya. Bahkan satu orang dilaporkan tewas.

Pemilik rumah atas nama Sri Budi Asmara Rini mengalami terluka pada bagian wajahnya. Sedangkan putrinya, Prita Hapsari (48) dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.

2. Pelaku nyaru jadi tukang listrik

Perampok sadis diketahui bernama David Prasetyo Hadi (30) mengaku sebagai tukang listrik yang hendak memperbaiki instalasi listrik di rumah korban, pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Aksi Perampok Sadis Aniaya Korban Hingga Tewas, Tertangkap Dan Babak Belur Dihakimi Warga

Aksi pelaku yang mencuri dompet terpergok, sontak membuat penghuni rumah berteriak. "Penghuninya teriak sehingga didengar oleh tetangga sebelah rumah," kata Eko, Ketua RW setempat.

Namun, teriakan tersebut justru membuat pelaku murka dan melakukan penganiayaan terhadap kedua korban tersebut.

"Yang nenek (Sri Budi Asmara Rini) terluka di hidung, sekarang sudah di rumah sakit. Kalau yang anaknya Prita Hapsari meninggal dunia, jenazah ada di dalam rumah," sambungnya.

3. Pelaku berupaya kabur tapi tertangkap

Setelah menganiaya korban, pelaku berupaya kabur melarikan diri. Namun dapat diadang tetangga korban, Benaya Sengkala (35) dibantu rekannya Juan Felix (20). Keduanya terlibat duel dengan pelaku.

Upaya mengamankan pelaku perampokan itu diketahui asisten rumah tangga Benaya yang kemudian berteriak meminta pertolongan. Teriakan tersebut mengundang sejumlah warga yang berada di kawasan Stasiun Kereta Api Jember.

Sejumlah petugas Polisi Khusus KA (Polsuska) dan anggota Kodim Jember yang lokasinya tidak jauh dari TKP juga ikut berdatangan karena mendengar keributan.

4. Pelaku dihajar ramai-ramai

Setelah tertangkap, pelaku dihajar ramai-ramai. Diduga Ia meninggal dimassa warga di Jember. Hal ini diceritakan seorang pedagang bakso bernama Totok.

"Dihajar ramai-ramai, sampai sepertinya pelaku sudah meninggal," ujar Totok, seorang pedagang bakso.

Benaya Sangkakala yang sempat berduel dengan pelaku, mengalami luka tusuk di leher. Adapun rekannya, Juan Felix, mengalami luka sayatan di paha sebelah kiri.

Pelaku terkapar di halaman rumah korban selama hampir satu jam. Setelah datang tim medis, pelaku kemudian di bawa ke rumah sakit.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan perampokan sadis tersebut.

"Pelaku masih di rawat di rumah sakit. Sehingga kita belum bisa sampaikan motif dan kronologinya," tutur Hery.

Pemeriksaan terhadap pelaku masih belum bisa dilakukan karena kondisi kesehatan yang belum memungkinkan. Hery membenarkan dalam peristiwa itu terdapat satu orang korban meninggal.

"Di TKP, kami menemukan korban perempuan berusia 48 tahun yang sudah meninggal dunia," kata Hery menegaskan.

Load More