SuaraMalang.id - Bangga sekaligus sedih melihat cerita atlet disabilitas Dian Gusti Pangayom. Atlet pralympic ini menorehkan berbagai prestasi untuk daerahnya, tapi saat ditanya apakah ada peran pemerintah setempat? Jawabannya tidak ada.
Dian memang sukses menorehkan beragam prestasi bagi daerahnya. Pada gelaran Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Jawa Timur tahun 2021 ini, Dian bersama rekan atlet disabilitas lainnya berhasil mengharumkan nama Banyuwangi dengan meraih sejumlah medali emas dan perak.
Namun di balik gemilang prestasi ini, masih membekas kesedihan diingatan Peni Munawaroh, Sekretaris National Paralympic Committee Indonesia cabang Banyuwangi.
Betapa tidak, para atlet disabilitas ini harus berlaga mewakili Banyuwangi tanpa kepedulian Pemerintah setempat. Mereka harus berjuang sendiri untuk kepentingan olahraga Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Kontroversi Aturan Baru Nikah Siri Bisa Dapat KK, Begini Respons Kanwil Kemenag Banyuwangi
"Dian Gusti Pangayom, atlet kita ini kemarin dapat emas di Peparprov dan sekarang sedang Puslatda (pemusatan latihan daerah) untuk persiapan mengikuti Peparnas (Pekan Paralympic Nasional) di Papua," kata Peni, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (12/10/2021).
"Kami berjuang sendiri dengan kocek sendiri. Kami hanya ingin bagaimana Banyuwangi tidak dipermalukan," ujarnya menegaskan.
Peni bercerita, sebelum Peparprov 2021 dimulai, pihaknya sempat meminta perhatian dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi.
Saat itu, hanya secuil perhatian saja yang dicurahkan dari pemerintah setempat. Cuman dibekali uang Rp 1,5 juta saja untuk 9 atlet disabilitas beserta seorang official. Mereka dipaksa agar bisa bertahan hidup di medan laga.
Meski berlaga dengan secuil restu dari pemerintah setempat, para atlet disabilitas ini tidak kemudian patah asa. Mental juara mereka terbukti nyata. Mampu mengharumkan olahraga Kabupaten Banyuwangi dengan membawa pulang medali. Emas lagi!
Baca Juga: Ahok ke Banyuwangi Bertemu Bupati Ipuk, Ini yang Dibahas Keduanya
"Kami ini malu sebenarnya dengan orang tua atlet kami, padahal mereka sudah berjuang demi nama Kabupaten Banyuwangi," kata Peni dengan nada emosi yang disusul airmatanya.
Rasa malu Peni semakin menebal ketika mengetahui atlet-atlet disabilitas dari Kabupaten/Kota lain yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintahnya.
Berbanding terbalik, dirinya dan anak didiknya harus berjuang demi nama Banyuwangi namun tanpa perhatian yang layak. Bahkan selama ini mereka tidak mendapatkan bentuk pembinaan apapun dari Dispora Banyuwangi.
"Sekarang ini atlet disabilitas kita dari Banyuwangi terpilih mewakili Jatim untuk bertanding di Papua. Kami tidak ada pembinaan dari sini (Banyuwangi). Kami hanya sekadar diberi informasi mau ada kompetisi dan dimohon untuk berlatih, udah sekadar itu saja," ungkap Peni.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
10 Tahun Kepemimpinan Jokowi dan Kepedulian Terhadap Atlet Disabilitas
-
Abdullah Azwar Anas Kuliah di Mana? Santer Dikabarkan Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
Terkini
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi
-
Angin Kencang Terjang Pakisaji, 5 Pohon Tumbang Timpa Truk dan Lukai Kernet
-
Sadis! 64 Anjing Ditemukan Terikat Mulut & Dikarungi di Gudang Banyuwangi