Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 07 Oktober 2021 | 05:40 WIB
Masjid Tiban Malang [Tangkapan layar Instagram Masjid Tiban Malang]

SuaraMalang.id - Daerah Malang Raya memang terkenal dengan wisata alamnya. Mulai dari wisata pegunungan, wisata agobisnis, kuliner, jajanan, hiburan, pantai dan danau.

Namun tak banyak orang tahu, sebenarnya daerah yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Batu itu juga memiliki wisata religi yang patut untuk dikunjungi.

Lokasi-lokasi ini biasa dikunjungi untuk kegiatan religi. Namun sebenarnya pengunjung bisa saja lebih memperdalam dan menggali keunikan dari lokasi-lokasi tersebut.

Berikut ini lima lokasi wisata religi di Malang Raya, dikutip dari berbagai sumber:

Baca Juga: Hampir 50 Persen Warga Kabupaten Malang Telah Vaksinasi Covid-19

Wisata Religi Desa Peniwen

Kenapa wisata religi ini menarik? Sebab desa ini dikenal sebagai pusat peribadatan agama Kristen di Kabupaten Malang. Oleh karena itu, mayoritas penduduk di desa ini pemeluk agama Kristen.

Menariknya penampilan dari para pemeluk agama Kristen di tempat ini terlihat sama dengan mayoritas Muslim, yaitu dengan mengenakan kopiah bagi para laki-laki. Oleh karenanya, banyak wisatawan yang mengunjungi desa ini lantaran tertarik dengan toleransi antar umat beragama yang ada di Desa Peniwen ini.

Wisata Gunung Batok

Gunung ini terletak di empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Tidak hanya menjadi tempat wisata, Gunung Batok pun juga menjadi salah satu destinasi wisata religi yang sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: Brakk! Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Kota Malang

Beberapa kegiatan yang sering dilakukan masyarakat sekitar di Gunung Batok adalah berziarah dan meminta doa dari makam leluhur dan sebuah goa kecil yang bernama batok. Di Goa itulah masyarakat sekitar kerap bersemedi dan berdoa.

Ziarah Gunung Kawi

Gunung Kawi adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Jawa Timur, dan berada pada ketinggian 500 sampai dengan 3000 meter diatas permukaan laut. Lebih tepatnya, gunung ini berlokasi di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

"Sebuah kota di atas pegunungan," itulah julukan yang disematkan oleh beberapa peziarah yang rutin mengunjungi Gunung Kawi. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, karena jika berjalan-jalan di tempat ini, maka akan banyak ditemui bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah kuil atau klenteng yang digunakan untuk kegiatan ibadah umat Kong Hu Chu.

Wisata Religi Masjid Tiban

Mengunjungi Kecamatan Turen, tak lengkap jika tidak mampir ke Masjid Tiban. Masjid yang berada di area Pondok Pesantren Bihaaru Bahri Asali Fadlailir Rahmah ini, diinisiasi oleh Romo Kyai (pendiri Pondok Pesantren) dengan maksud untuk memberikan kebutuhan rohani yang sesuai dengan keinginan jamaah. Keunikan Masjid Tiban terletak pada deretan kubah yang tersebar di beberapa sudut masjid.

Selain berkeliling di Pesantren yang megah dan luas, para wisatawan juga dapat menikmati perpaduan budaya dan nasionalisme di tempat ini. Salah satunya adalah pengibaran bendera merah putih dengan ukuran 30 x 20 meter setiap perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Hari Raya Islam.

Itulah 5 destinasi wisata religi yang ada di Kabupaten Malang. Untuk mengunjungi lima destinasi tersebut, pengunjung tak perlu risau. Karena, meskipun terletak di wilayah Kabupaten Malang, namun akses menuju tiap lokasi bisa ditempuh dengan cepat dari pusat Kota Malang.

Wisata Religi Gunung Munjur Malang

Gunung Munjur yang berlokasi di Desa Taman Harjo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, merupakan salah satu tempat wisata alam yang menakjubkan. Terdapat banyak lahan pertanian milik masyarakat sekitar dan setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi oleh Komunitas Trail dan Sepeda Downhill.

Namun, siapa sangka jika di Gunung Munjur juga tersimpan destinasi wisata religi. Terdapat dua makam unik yang sering dikunjungi oleh para peziarah. Keunikan dari makam ini dimulai dari posisi arah makam yang berlawanan satu sama lain. Jika ditinjau dari letak geografis dan keberadaan situs purbakala, maka dua makam ini diprediksi sudah ada sejak jaman Kerajaan Singosari.

Load More