Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 11 Juli 2021 | 12:23 WIB
Garis polisi mengitari Musala di Kelurahan Wonokoyo, Kota Malang yang menjadi tempat meledaknya petasan, Minggu (11/7/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Seorang warga Malang bernama Ahmad Fitri (27) tewas akibat ledakan petasan di musala pada Jumat (9/7/2021).

Warga Jalan Kalisari RT 6 RW 2 Kelurahan Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang Kota Malang itu meninggal saat membuat petasan untuk persiapan sambut Idul Adha.

Hal itu disampaikan Ketua RT setempat Junaedi (41) saat dikonfirmasi.

"Iya jadi sekitar pukul 22.30 Jumat (9/7/2021) kemarin dari laporan warga ada suara ledakan. Dan ternyata itu petasan yang di musala itu," tutur dia.

Selain Ahmad Fitri, juga ada empat korban luka lainnya yang juga ikut membuat petasan di malam hari kemarin. Keempatnya pun sempat dirawat di RSUD Kota Malang, dan RSSA Kota Malang.

"Dan saat ini empat warga itu sudah pulang dan dirawat di rumah masing-masing. Lukanya cukup parah tapi yang parah ya yang meninggal itu," kata dia.

Junaedi menjelaskan, untuk korban yang meninggal itu terdapat luka bakar di bagian wajah dan bagian mata kaki hingga telapak kaki di salah satu kakinya terputus.

"Sementara yang empat itu mengalami luka bakar saja di wajah, kaki dan lengannya juga ada," tutur dia.

Petani tebu itu menduga, meledaknya petasan itu dikarenakan ada gesekan bubuk petasan saat pembuatan.

"Sehingga meletus dan meledak," tutur dia ke Suara.com Minggu (11/7/2021).

Sementara itu, terlihat di sekitar musala terdapat garis polisi. Musala pun pasca ledakan, terdapat kerusakan yang cukup parah. Kaca jendela terlihat pecah semua hanya tersisa bingkainya saja.

Sementara salah satu petugas piket Polsek Kedungkandang saat dikonfirmasi mengatakan, kasus tersebut saat ini tengah ditangani Polresta Malang Kota.

"Sudah yang nangani Polresta Malang Kota," tutur dia saat hendak dikonfirmasi kejadian tersebut, Minggu (11/7/2021).

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More