SuaraMalang.id - Petugas PPKM Mikro di Kabupaten Jember, Zainol Anshori (45) terkapar akibat minum disinfektan, Jumat (25/6/2021). Warga Desa Patemon, Kecamatan Pakusari itu langsung dievakuasi ke IGD RSD dr. Soebandi, Jember.
Informasi yang terhimpun, peristiwa bermula saat korban menaruh cairan jenis Hydro Pyroxide ke dalam botol plastik bekas minuman air mineral. Cairan tersebut merupakan bahan untuk pembuatan disinfektan.
"Rencananya kan akan dilakukan penyemprotan disinfektan, karena di wilayah desa kami ada yang meninggal karena Covid-19. Korban itu petugas PPKM Mikro, memindahkan cairan Hydro Pyroxide dari jerigen ke botol bekas minuman air mineral," kata Anggota BPD Patemon Ribut Supriyadi saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Jumat (25/6/2021).
Korban yang merupakan petugas PPKM Mikro kawasan setempat bakal melakukan penyemprotan disinfektan di Dusun Krajan, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari.
Petaka kemudian terjadi. Diduga haus usai perjalanan dari Kantor Desa ke lokasi penyemprotan korban malah meminum cairan Hydro Pyroxide.
"Kan korban ini bersama dengan temannya, minta tolong mintakan air. Temannya yang tidak tahu memberikan botol minuman yang isinya Hydro Pyroxide itu. Korban tidak ngecek dulu langsung diminum saja. Langsung korban pun lemas dan muntah. Saat perjalanan dibantu warga, dibawa ke Pustu Setempat korban saat itu tidak sadarkan diri," ujar Ribut.
Karena tidak mampu menangani, korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Arjasa.
"Karena pertimbangan jarak paling dekat kurang lebih 2 Kilometer, daripada harus ke Puskesmas Pakusari," sambungnya.
Sementara itu, Perawat Jaga Puskesmas Arjasa Kadek mengatakan, korban saat sampai di tempatnya kondisi sudah lemas.
Baca Juga: Kronologi Anggota DPRD Jember Terpapar Covid-19
"Ini pasien datang di Puskesmas kami dengan kondisi lemas, setelah minum (cairan) disinfektan. Kalau yang saya tahu dari laporan warga meminum Hydro Pyroxide," katanya.
Setelah dilakukan tindakan penanganan medis awal, kata Kadek, kondisi korban mulai baik.
"Tapi masih butuh penanganan lebih lanjut, sehingga kita arahkan untuk dirujuk ke RSD dr. Soebandi. Penanganan awal kita pasang infus secukupnya (sebagai pertolongan pertama)," ujar Kadek.
"Penanganan lanjutan dibutuhkan, karena cairan yang diminum adalah cairan bahan berbahaya," sambungnya.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025