SuaraMalang.id - SMA Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Malang, Jawa Timur jadi buah bibir lantaran diterpa kasus dugaan kekerasan seksual atau pelecehan seksual. Terlepas dari itu, sekolah dengan konsep entrepreneurship ini menyimpan segudang prestasi.
Berikut profil SMA Selamat Pagi Indonesia (SMA SPI) yang dirangkum SuaraMalang.id dari berbagai sumber.
SMA SPI merupakan sekolah yang sudah cukup terkenal tak hanya di Kota Batu, namun hingga mancanegara. Bahkan, banyak prestasi-prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh anak didik SMA SPI.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Pandanrejo Nomor 2 Bumiaji, Batu, Jawa Timur ini merupakan SMA berasrama (Boarding school) dengan murid dari seluruh Indonesia yang beranekaragam, baik agama maupun suku. Hal itu lah yang menjadikan SMA SPI unik dan kompleks.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di SMA SPI Kota Batu Diusut Tuntas
SMA SPI merupakan SMA gratis, seluruh biaya hidup dan biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh yayasan dan dilaksanakan oleh sekolah.
SMA SPI tidak menerima dan meminta peserta didik atau wali murid mengeluarkan biaya apapun karena peserta didik yang diterima merupakan keluarga yatim piatu atau tidak mampu yang memerlukan pendidikan di jenjang SMA.
SMA SPI merupakan satu-satunya SMA di kota Batu yang menerapkan muatan lokal entrepreneurship, lengkap dengan laboratoriumnya bernama Kampoeng Succezz. Kampoeng Succezz didirikan sebagai sarana belajar secara langsung dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan di kelas. Sehingga peserta didik dapat mengalami dengan nyata dan menjadi kebiasaan (habit).
Sistem pembelajarannya sendiri menggunakan moving class. Tak hanya dalam kelas persegi empat, tetapi juga menggunakan sejumlah ruangan berbentuk oval dan bulat. Tujuannya agar para siswa tak terkungkung dalam sebuah ruangan.
Waktu belajar mulai pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB. Di sela istirahat makan siang, para siswa melihat hewan ternak dan tanaman sayuran yang mereka pelihara dan tanam.
Baca Juga: Netizen Serbu Unggahan Video saat Pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia Diundang Kick Andy
Sekolah gratis ini sendiri tercetus dari ide seorang pengusaha bernama Julianto Eka Putra, untuk membantu sesama.
Julianto merasa terketuk hatinya setelah membaca pemberitaan sejumlah media yang mengabarkan ada anak bunuh diri karena keluarga tak mampu membiayai pendidikan.
Dia pun berinisiatif membangun sekolah gratis untuk siswa miskin berlatar belakang multikultural, multietnis, dan multireligi.
Para siswa diseleksi secara administrasi dengan komposisi sesuai demografi Indonesia terdiri dari 40 persen Islam, 20 persen Kristen, 20 persen Katolik, Hindu 10 persen dan Buddha 10 persen.
Julianto adalah Presiden Komisaris kelompok Binar Grup, yang memiliki 22 anak perusahaan terdiri dari usaha penerbitan, event organizer, biro perjalanan dan lembaga motivasi. Seluruh biaya sekolah didanai dengan menyisihkan keuntungan Binar Grup.
Sekolah yang berdiri di lahan 15 hektare itu menghabiskan biaya operasional Rp 700 juta, setiap bulan.
Apa yang dilakukan Julianto pun membuahkan hasil. Sekolah gratis yang didirikannya sukses menelurkan anak-anak berprestasi. Tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi hingga mancanegara.
Beberapa prestasi yang ditorehkan antara lain, menjadi narasumber Unesco International Conference Hang Zhou China 2019, Juara 1 Lomba Photography Binus Event 2019, mendapat penghargaan KEMENDAGRI Ormas Awards Kategori Pendidikan 2019, juara Harapan 1 Science Technology Engineering Competition Tingkat Nasional, narasumber TVET Meeting Asia, dan masih banyak yang lainnya.
Tak hanya dalam hal akademik, para siswa juga mengantongi segudang prestasi di dunia olahraga. Seperti Juara Tinju tingkat Provinsi Jawa Timur, Juara 1 karate putri olimpiade Olahraga kota Batu, hingga Juara 1 Futsal se Kota Batu.
Lantaran kisah sekolah yang inspiratif tersebut, telah dua kali SMA Selamat Pagi Indonesia difilmkan ke layar lebar, yakni film berjudul 'Say I Love You' dan 'Anak Garuda'. Film terakhir itu diproduseri Verdi Solaiman.
Seperti diberitakan, dunia pendidikan tengah dibuat heboh oleh dugaan kasus kekerasan seksual yang tejadi di salah satu sekolah di Kota Batu. Hal itu bermula saat Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melaporkan pemilik Sekolah Menengah Atas (SMA) Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021). Diduga sang pemilik sekolah melakukan kekerasan seksual terhadap siswa.
Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menjelaskan, pelaporan ini dilakukan karena ada dugaan pemilik sekolah melakukan kekerasan seksual, kekerasan fisik dan verbal, serta eksploitasi ekonomi terhadap belasan hingga puluhan anak. Tim khusus pun telah dibentuk Polda Jatim untuk menyelidiki kasus ini.
Tercatat hingga saat ini, total ada 21 korban yang melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim. Mayoritas merupakan alumni SMA Selamat Pagi Indonesia.
Kontributor: Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Deepfake Pornografi: Penyalahgunaan Teknologi sebagai Alat Kekerasan Seksual
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
UU TPKS: Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Makin Kuat di Era Jokowi
-
Kemen PPPA Kecam Kekerasan Seksual di Panti Asuhan Tangerang, 8 Anak Jadi Korban
-
Yang Luput Dibicarakan dari Kasus Kekerasan Seksual di Panti di Tangerang: Pemulihan dan Pendampingan Korban
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Arema FC Genjot Fisik Jelang Lawan Madura United
-
Singo Edan Incar 3 Poin di Kandang Madura United, Usai Jeda FIFA Matchday
-
Hilang Sepulang Ngaji, Remaja Putri Ditemukan Tewas di Sawah Dekat Rumah
-
300 Personel Kawal Debat Pilkada Malang, Senjata Api Dilarang! Ada Apa?
-
Geger! Bayi Dibuang di Teras Rumah Warga Malang, Begini Kondisinya