SuaraMalang.id - DPRD Jatim mengimbau seluruh pihak kooperatif demi percepatan penanganan kasus dugaan kekerasan seksual atau pelecehan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu.
Hal itu diungkap Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih usai mengunjungi sekolah bersama rombongan anggota dewan lainnya, Rabu (2/6/2021).
Hikmah juga berharap kepada alumni SPI apabila pernah mengalami tindak kekerasan seksual, fisik, verbal dan eksploitasi ekonomi oleh terduga pelaku JE, agar jangan takut untuk melapor.
"Dalam konteks mempercepat pembuktian, kita menyarankan kepada alumni SPI yang pernah mengalami peristiwa ini, jangan takut untuk melapor. Agar proses penindakan berjalan dengan cepat dan membantu aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan," kata Hikmah.
Selain itu, lanjut dia, Komisi E DPRD Jatim juga telah berkomunikasi dengan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Supaya turut mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
Pihaknya juga meminta wali kota agar terus berkomunikasi dengan pengelola SMA SPI yang lain untuk menyelamatkan masa depan institusi atau lembaga pendidikan tersebut. Termasuk anak atau pelajar yang masih menempuh pendidikan.
"Kami sudah meminta kepada Wali Kota, untuk berkomunikasi dengan pengelola lain. Ini perlu, untuk penyelamatan, agar anak-anak terselamatkan, dan tetap belajar dengan tenang," sambungnya.
Seperti diberitakan, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), pada Sabtu (29/5) pekan lalu, melaporkan temuan adanya dugaan kejahatan luar biasa kepada Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Kekerasan itu, diduga dilakukan oleh pemilik Sekolah SPI berinisial JE.
Pemilik sekolah tersebut, dituding melakukan kekerasan seksual, fisik, verbal, serta eksploitasi ekonomi terhadap puluhan siswa. Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait, melaporkan temuan itu kepada Polda Jawa Timur.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di SMA SPI Kota Batu Diusut Tuntas
Komnas PA mendapatkan laporan pada pekan lalu, dari salah seorang korban. Setelah itu, Komnas PA melakukan tindak lanjut dengan mengumpulkan keterangan lain dari siswa, dan alumni yang tersebar di Indonesia.
Saat ini, secara keseluruhan sudah ada sebanyak 21 orang korban yang melaporkan kejahatan luar biasa tersebut kepada Polda Jawa Timur.
Seluruh korban yang melapor tersebut, saat ini merupakan alumni Sekolah SPI. Kejadian kekerasan yang dilaporkan oleh para alumni itu, terjadi pada saat mereka masih berstatus sebagai siswa di Sekolah SPI.
(ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa