SuaraMalang.id - Akibat gempa Blitar kemarin menyebabkan kerusakan rumah warga di daerah sekitarnya. Di Malang, update kerusakan akibat gempa Blitar mencapai 287 rumah.
Hal ini sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seperti dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono, hingga saat ini proses pendataan kerusakan akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,9 tersebut masih berlangsung.
Berdasarkan laporan BPBD, dari 287 unit rumah rusak itu, 204 unit rumah rusak ringan, 68 unit rumah rusak sedang, dan 15 rumah lainnya rusak berat. BPBD juga mencatat satu korban luka-luka akibat gempa tersebut.
"Sebanyak 287 unit rumah rusak. Warga diimbau tetap tenang dan hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," kata Sadono saat dikonfirmasi di Malang, Minggu (23/05/2021).
Sadono menambahkan, BPBD terus melakukan koordinasi lintas sektor untuk melakukan pendataan awal korban terdampak. Selain itu, BPBD mengirimkan TRC dan relawan untuk melakukan asesmen, termasuk penyaluran bantuan sesuai kebutuhan daerah terdampak.
Selain menyebabkan kerusakan pada tempat tinggal warga, katanya, sejumlah fasilitas umum juga dilaporkan mengalami kerusakan. Fasilitas umum yang mengalami kerusakan, antara lain tiga unit rumah ibadah, 13 unit fasilitas kesehatan (faskes) dan dua fasilitas umum lainnya.
14 dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang dilaporkan terdampak gempa tersebut, di antaranya Kecamatan Ampelgading, Dampit, Donomulyo, Gondanglegi, Kalipare, Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Tirtoyudo.
Sadono menambahkan personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, OPD teknis serta relawan saat ini sedang ke lokasi terdampak bencana untuk melaksanakan penanganan darurat bencana, termasuk termasuk pendirian posko tanggap darurat bencana.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 tersebut, terjadi pada kedalaman 110 kilometer, sejauh 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Plasma Konvalesen di Kota Malang Alami Kelangkaan, Ini Penyebabnya
Gempa yang terjadi pada koordinat 8.63 Lintang Selatan (LS), dan 112.34 Bujur Timur (BT) tersebut, tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut dirasakan hingga ke wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu). ANTARA
Berita Terkait
-
Plasma Konvalesen di Kota Malang Alami Kelangkaan, Ini Penyebabnya
-
Akibat Gempa Blitar 159 Bangunan Rusak, Bupati Blitar Minta Warganya Tenang
-
Kunjungi Korban Gempa Blitar, Gus Menteri: Tetap Kuat!
-
BPBD: 90 Rumah di Kabupaten Malang Rusak Terdampak Gempa Blitar
-
Rumah Warga Banyuwangi Ambruk Diguncang Gempa Blitar, Tidak Ada Korban Jiwa
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas