Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 17 Februari 2021 | 11:25 WIB
Pariyem laporkan dugaan penganiayaan dan penyekapan di Polresta Probolinggo, Rabu (17/2/2021). [Foto: Happy/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Diduga alami penganiayaan dan penyekapan, Pariyem melaporkan majikannya berinisial USM ke Polresta Probolinggo, Rabu dini hari (17/2/2021).

Sebelumnya, Pariyem yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) itu, didapati warga kabur dari rumah majikannya jalan Juanda Tisnonegaran, Kanigaran Kota Probolinggo, belum lama ini. Pariyem bahkan terpergok memungut sisa makanan di tempat sampah.

Kepada warga, Ia mengaku kelaparan hingga memutuskan untuk kabur.

Warga yang mengetahui perlakuan majikan berinisial USM itu lantas menyarankan Pariyem melapor ke pihak kepolisian. Hal itu diungkapkan Ketua RT4/RW1, Kelurahan Tisnonegaran, Probolinggo, Titik.

Baca Juga: Warga Probolinggo Dilarang Membuang Sampah Siang Hari, Begini Alasannya

“Ini inisiatif warga Juanda, yang prihatin dengan kondisi Mbok Pariyem. Selain itu, keluarga U-S-M ini  acuh sama warga,” kata Titik, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Rabu.

Pariyem lantas mengiyakan usulan warga tersebut dan langsung mendatangi SPKT Polresta Probolinggo

“Saya sendiri sebagai ketua RT, baru mengetahui jika di dalam rumah itu ada pembantunya. Tiga tahun berlalu baru tahu malam saat Mbok Pariyem ini kedapatan memungut makanan dari tong sampah,” imbuh Titik.

Belakangan diketahui, aksi Pariyem kabur dengan cara turun dari lantai dua rumah majikannya bukan pertama kali. Pariyem beberapa kali mengendap-endap kabur hanya untuk mengais sisa makanan di tong sampah.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Probolinggo, AKP Heri Sugiono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus dugaan penyekapan dan penganiayaan yang dialami Pariyem tersebut.

Baca Juga: Pilu! Viral Keluarga Tunanetra Probolinggo Tak Dapat Beras, KKS Diblokir

“Apakah benar adanya dugaan penganiayaan, maupun tindakan melanggar hukum lainnya, masih belum mengarah ke sana. Kami masih menerima laporan ART yang sebelumnya kabur karena kelaparan dan diduga mengalami penganiayaan. Masih kami dalami,” kata Heri.

Load More