SuaraMalang.id - Kesetiaan seorang pria menunggu cinta sejatinya tergambar jelas dalam kisah hidup seorang pria tua yang biasa duduk di emperan toko di kawasan Kayu Tangan, Kota Malang.
Kakek tersebut bernama Kakek Gombloh atau Pak Arifin. Sejak tahun 1970, ia menunggu pasangannya kembali di sudut kota itu hingga akhir hayatnya.
Kisah Kakek Gombloh pun viral dan menginspirasi para pasangan muda.
Awalnya, kisah itu dibagikan oleh salah satu anggota grup Facebook bernama Muhammad Nur Yusron.
Dalam unggahannya, Muhammad Nur Yusron menceritakan bagaimana Kakek Gombloh menjadi viral karena kisah ketulusan cintanya kepada pasangan dengan duduk di emperan toko.
Pria itu menunggu kekasihnya kembali. Dia rela menunggu kekasihnya sejak tahun 1970-an.
Disebutkan dalam cerita itu, sang kakek terpisah dengan kekasihnya pada kejadian peristiwa politik di Kota Malang puluhan tahun silam.
Keduanya pun saling berjanji untuk bertemu lagi di tempat yang sama yakni di kawasan emperan toko tersebut. Kemudian, sang kakek pun dengan setia menunggu kekasihnya untuk kembali. Akan tetapi, kekasih yang ia tunggu tak kunjung datang.
Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa lampiran foto yang menampakkan sosok kakek Arifin.
Baca Juga: Tanah Longsor Melanda Sekolah Dasar di Kota Malang
Terlihat di pinggir jalan, dirinya duduk hingga tertidur di depan sebuah toko yang sudah tidak terpakai.
Penantian kakek Arifin itu dia lakukan hingga akhir hayatnya. Kakek tersebut diketahui meninggal pada tahun 2017.
Berdasarkan unggahan tersebut, kakek Arifin ditemukan di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu.
Dirinya pun di bawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun, kondisi kakek Arifin tidak dapat diselamatkan lagi.
Kisah kakek Arifin membuat warganet yang membaca merasa terharu.
"Teman saya bilang cinta sejati itu tidak ada di jaman seperti ini, tapi saya masih meyakini hal itu ada. Contohnya pengorbanan kakek ini," balas akun Set*** Ad****.
Berita Terkait
-
PPKM Mikro, Bus Arema Police Dikerahkan Cegah Kerumunan
-
Haul Akbar Al Imamain di Malang Ditiadakan Lantaran Pandemi COVID-19
-
Tanah Longsor Melanda Sekolah Dasar di Kota Malang
-
Kasus Masih Bertambah, Pemkot Malang Minta Tambah RS Rujukan COVID-19
-
Wali Kota Malang Sutiaji Imbau Warga Tak Cemas Suara Dentuman
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Timnas Kena Ghosting! Kuwait Batal Tanding Mendadak, Erick Thohir Sampai Curiga Ada Sabotase
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Baterai 6000 mAh Terbaru, Awet Berhari-hari
-
'Surat Cinta' Rakyat di Tembok DPR: Dari 'Who Needs Gibran' Sampai 'Gaji Naik, IQ Jongkok'
-
WIKA Akui Lalai Bayar Surat Utang Triliunan, Nasib Investor di Ujung Tanduk?
-
Azizah Salsha Punya Waktu 14 Hari Buat Gagalin Talak Pratama Arhan, Kok Bisa Begitu?
Terkini
-
Ratusan UMKM Meriahkan Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe, BRI Dukung Lewat QRIS dan BRImo
-
Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX, Wujud Transformasi BRI dalam Keuangan Digital
-
Haluan Bali, Fashion Lokal dengan AR dan Sentuhan Tradisi yang Tembus Pasar Global
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI