SuaraMalang.id - Banjir yang menerjang wilayah Malang Selatan beberapa waktu lalu membuat sejumlah infrastruktur rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin mendata, hasil asesmen sedikitnya ada 59 infrastruktur rusak akibat diterjang banjir pada akhir November 2024.
Sejumlah infrastruktur publik yang rusak tersebut di antaranya, jalan raya, jembatan, drainase, irigasi, dan tembok penahan tanah. “Sampai hari ini tahap verifikasi kerusakan masih kami lakukan,” kata Ichwanul Muslimin dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Selasa (10/12/2024).
Taksirannya, kerugian akibat bencana banjir tersebut mencapai sekitar Rp30 miliar. Angka tersebut masih memungkinkan untuk bertambah lagi mengingat cuaca ekstrem masih kemungkinan terjadi.
Baca Juga:Rp4,4 Miliar Raib! Kejari Bongkar Sindikat KUR Fiktif di Malang, 93 Orang Jadi Korban
“Musim penghujan diprediksi masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah mitigasi yang lebih efektif,” kata Ichwanul.
Seperti diketahui, bajir menggenangi sejumlah wilayah, yakni Kecamatan Bantur, Kalipare, Donomulyo, Pagak, Gedangan, hingga Sumbermanjing Wetan pada 28 November 2024.
Banjir tersebut merendam ratusan rumah warga dan merusak fasilitas publik.
“Kerusakan infrastruktur ini memengaruhi mobilitas dan aktivitas warga di wilayah terdampak. Kami terus berupaya melakukan verifikasi dan langkah penanganan untuk pemulihan,” tegas Ichwanul.
BPBD Kabupaten Malang bersama pihak terkait kini tengah memprioritaskan langkah penanganan darurat, termasuk memperbaiki akses jalan utama yang rusak. Selain itu, mereka melakukan pemetaan kerusakan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca Juga:Damai! Guru dan Murid SMP di Malang Berpelukan Akhiri Kasus Tampar