SuaraMalang.id - Kota Malang mencatat inflasi sebesar 0,24 persen secara month-to-month (mtm) pada November 2024. Sementara itu, inflasi year-on-year (yoy) tercatat 1,22 persen, dan year-to-date (ytd) sebesar 0,89 persen, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menjelaskan bahwa inflasi bulan ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan dan komoditas lainnya.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,17 persen.
Penyumbang Utama Inflasi
Baca Juga:Rombongan Sapi 'Jalan-Jalan' di Tengah Kota Bikin Heboh Warga Malang: Butuh Healing Kayaknya
Beberapa komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi, antara lain:
- Bawang Merah: Andil 0,11 persen
- Emas Perhiasan: Andil 0,05 persen
- Daging Ayam Ras: Andil 0,05 persen
- Tomat: Andil 0,03 persen
- Minyak Goreng, Labu Siam, Kangkung, dan Bawang Putih: Masing-masing andil 0,01 persen
Menurut Umar, penurunan pasokan akibat berakhirnya masa panen menjadi salah satu penyebab kenaikan harga komoditas seperti tomat dan bawang merah.
Selain itu, kenaikan harga minyak goreng curah dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina juga turut memicu inflasi.
Kenaikan Harga BBM dan Emas Perhiasan
Beberapa harga BBM yang mengalami penyesuaian pada awal November 2024 meliputi:
Baca Juga:Pilwali Kota Malang: Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin Terbanyak, Segini Raihan Suaranya
- Pertamax Dex: Naik dari Rp13.150 menjadi Rp13.440 per liter
- DexLite: Naik dari Rp12.700 menjadi Rp13.050 per liter
- Pertamax Turbo: Naik dari Rp13.250 menjadi Rp13.500 per liter
Selain itu, harga emas perhiasan juga mengalami kenaikan, mengikuti tren global, dengan harga emas antam kini mencapai sekitar Rp1,5 juta per gram.
- 1
- 2