SuaraMalang.id - Banjir dan longsor menerjang sejumlah titik di Kabupaten Blitar. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sedikitnya ada lima kecamatan yang terdampak.
Daerah tersebut di antaranya, Desa Krisik di Kecamatan Gandusari, Desa Selorejo di Kecamatan Selorejo, Desa Ngadirenggo di Kecamatan Wlingi. Kemudian Desa Sambigede, Birowo dan Kedungwungu di Kecamatan Binangun. Lalu Desa Wates dan Mojorejo di Kecamatan Wates, serta Desa Pagergunung di Kecamatan Kesamben.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengaku masih mendata kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
"Kami lakukan pendataan kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Blitar. Hujan terjadi dengan intensitas sedang-tinggi menyebabkan tanah longsor dan banjir di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Blitar," katanya dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2024).
Baca Juga:Banjir Malang Selatan Renggut Nyawa Warga
Dia menyebutkan, ada sejumlah rumah dan fasilitas umum yang rusak diterjang banjir.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Blitar pada Sabtu (30/11/2024) mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Informasi yang dikumpulkan BPBD, ada warga yang mengalami luka di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Korban diketahui bernama Nyemin, warga Dusun/Desa Krisik, bagian dapur rumah mengalami rusak total akibat hujan deras disertai angin kencang. Nyemin mengalami luka ringan pada kaki setelah terkena reruntuhan bangunan.
Kerusakan juga terjadi di rumah Suja'i, warga Dusun Krisik/Desa Krisik, bagian dapur rumah juga rusak tertimpa longsor dengan volume.
Longsor juga menimpa bangunan SMK Selorejo dengan volume lonsor panjang 25 meter, tinggi 3 meter, lebar 5 meter.
Baca Juga:Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
Kejadian longsor terjadi di Kecamatan Wlingi, yakni di jalan utama penghubung Dusun Sirah Kencong, Desa Ngadirenggo dan Dusun Sumberarum, Desa Tegalasri. "Penanganan telah selesai dilakukan dan jalan utama sudah bisa dilewati kendaraan," kata dia.
Sedangkan banjir merendam rumah warga dengan kedalaman variatif antara 50 centimeter bahkan ada yang 2 meter. Becana serupa juga membuat puluhan rumah warga di Kecamatan Binangun tergenang air.
Selain rumah, sejumlah ternak warga juga hanyut akibat luapan air dari sungai di daerah tersebut yang tidak mampu menampung air.
Banjir di Kecamatan Wates merendam tiga rumah warga dan empat jembatan penghubung antardesa rusak.
Sementara itu, longsor dan banjir sempat memutuskan jalur kereta api (KA) Pogajih-Kesamben, Selorejo, Kabupaten Blitar. Beberapa jadwal KA menuju ke Malang sempat terganggung.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, jalur petak jalan KM 87 +8/9 antara Stasiun Pogajih-Kesamben sempat terkena longsor yang menganggu perjalanan kereta api.
Jalur tersebut tida kali mengalmi gangguan, yakni banjir pada Sabtu (30/11/2024) di KM 93+2/3 pukul 18.45 WIB. Kemudian longsor di KM 87+855 pada Sabtu pukul 21.45 WIB, serta longsor pada Minggu (1/12/2024) di KM 93+6/7 pukul 07.57 WIB.
Pihaknya memastikan telah mengerahkan petugas untuk melakukan normalisasi terhadap jalur yang terkena longsor dan banjir, sehingga bisa dilewati perjalanan kereta api.