Heboh Kucing Mati Diduga Diracun di Malang, Pemkot Sarankan untuk Dikandangkan

Belasan kucing di wilayah Jalan Maninjau Barat 1 Blok B1, Sawojajar, Kota Malang mati massal. Diduga anabul tersebut mati karena diracun.

Baehaqi Almutoif
Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:38 WIB
Heboh Kucing Mati Diduga Diracun di Malang, Pemkot Sarankan untuk Dikandangkan
Ilustrasi Kucing Sakit [pexels.com/Pixabay]

SuaraMalang.id - Belasan kucing di wilayah Jalan Maninjau Barat 1 Blok B1, Sawojajar, Kota Malang mati massal. Diduga anabul tersebut mati karena diracun.

Pemkot Malang melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan didampingi Bhabinkamtibmas turun ke sejumlah rumah warga.

Kedatangan mereka untuk mengecek kebenaran dugaan kucing mati diracun yang sempat viral.

"Iya, mereka cross check soal kucing yang mati mendadak. Tapi ibu saya yang menemui, karena saya masih di luar," ujar salah satu pemilik kucing, Kiki yang membenarkan kedatangan petugas untuk mengecek informasi viral dikutip dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga:Mantan Sekda Kota Malang Dikabarkan Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi

Informasi yang didapat Kiki dari ibunya, petugas menyarankan agar mengandangkan hewan peliharaannya masing-masing.

"Ibu saya jawab jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Mereka juga menyarankan supaya gak terjadi lagi, sebaiknya kucingnya di kandangin," ungkapnya.

Selain itu, petugas juga mengimbau untuk memberikan vaksinasi kepada kucing. Tersedia vaksinasi gratis di Dispangtan Kota Malang. "Katanya sering ada program vaksinasi gratis baik anjing atau kucing. Kita dipersilakan datang ke Puskeswan," katanya.

Meski begitu, tidak ada instruksi untuk membuat laporan atau tindak lanjut kasus matinya sejumlah kucing.

Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, tidak ada lagi kucing mati setelah kejadian tersebut viral beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Deklarasi Damai Hanya di Atas Kertas? Calon Wali Kota Malang Sayangkan Perusakan APK

"Setelah viral, tidak ada lagi kejadian kucing mati. Kemungkinan jika matinya diracun, maka pelaku merasa diawasi, sehingga tidak berbuat lagi," kata Slamet.

Namun demikian, dia menyampaikan sangat minim bukti terkait dugaan kucing-kucing tersebut diracun. Tidak ada rekaman CCTV yang memperlihatkannya. Pun dengan saksi mata juga sangat minim.

"Rekaman CCTV yang ada belum mendukung adanya indikasi orang meracun kucing. Ada salah satu RT yang memasang CCTV di kampung, tapi belum terdeteksi, kemudian saksi mata juga gak ditemukan," katanya.

Terkait kejadian itu, pihaknya menyarankan agar para pemilik kucing untuk menjaga peliharaan masing-masing. Jangan sampai menganggu tetangga.

"Kan indikasi kucing ini buang kotoran sembarangan, terus memanjat genteng (atap). Sudah kami imbau untuk lebih dijaga atau dikandang saja," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini