Mahasiswa Diduga Mabuk dan Bersenjata Parang, Satu Rumah Warga Rusak

"Kemarin malam sudah musyawarah di Polresta, pihak mahasiswa dan warga berdamai," ujar Bambang.

Bernadette Sariyem
Jum'at, 13 September 2024 | 23:25 WIB
Mahasiswa Diduga Mabuk dan Bersenjata Parang, Satu Rumah Warga Rusak
Ilustrasi perusakan rumah warga.

SuaraMalang.id - Sejumlah mahasiswa di Kota Malang diduga terlibat pesta minuman keras (miras) yang berujung pada keributan dan perusakan rumah warga di Jalan Klayatan III, Kota Malang, pada Rabu (11/9/2024) malam.

Insiden ini menyebabkan kaca jendela rumah warga pecah, dan sebuah sepeda motor mengalami kerusakan.

Bambang, Ketua RT setempat, mengungkapkan bahwa keributan melibatkan mahasiswa penghuni kos yang berasal dari luar daerah bersama teman-temannya. Mereka diduga sedang mabuk setelah pesta miras, yang memicu pertengkaran di antara mereka.

"Mereka ribut sendiri, dan ketika warga mencoba melerai, malah terjadi salah paham. Niat melerai justru menjadi sasaran," ujarnya, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga:Kebakaran Hebat Landa Pasar Comboran Kota Malang, 85 Persen Area Hangus

Dalam keributan tersebut, salah seorang mahasiswa diketahui membawa parang, yang secara tidak sengaja mengenai tangan salah satu temannya. Beruntung, korban tidak mengalami luka serius.

"Gak tau itu sengaja atau tidak, parang itu sampai mengenai tangan salah satu anak yang di kos, tapi gak sampai parah kayaknya," tambah Bambang.

Selain luka ringan, keributan juga menyebabkan kerusakan pada satu rumah warga, dengan kaca jendela yang pecah dan sebuah sepeda motor rusak.

Setelah kejadian, warga dan pihak mahasiswa melakukan musyawarah di Polresta Malang. Kedua belah pihak sepakat berdamai, dengan mahasiswa yang bersangkutan diminta bertanggung jawab dan meminta maaf kepada warga setempat.

"Kemarin malam sudah musyawarah di Polresta, pihak mahasiswa dan warga berdamai," ujar Bambang.

Baca Juga:Pemkot Malang Bentuk Tim Percepatan Penanganan Tuberkulosis

Namun, meskipun sudah ada kesepakatan damai, kekhawatiran warga masih tersisa atas insiden tersebut.

Bambang menambahkan bahwa para mahasiswa yang terlibat diharapkan untuk kembali mengumpulkan diri dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada warga.

"Paling tidak, minta maaf kepada warga karena sudah membuat keributan ini," tandasnya.

Meski belum diketahui pasti dari kampus mana mahasiswa tersebut berasal, pihak kampus dan senior mereka turut hadir dalam mediasi yang diadakan untuk meredakan ketegangan.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini