SuaraMalang.id - Wilayah selatan Kabupaten Malang terkenal dengan deretan pantai-pantai indah yang menawarkan pesona alam menakjubkan.
Salah satu pantai yang wajib dikunjungi adalah Pantai Pulodoro, yang dikenal dengan pasir putih lembut, deburan ombak yang tenang, dan suasana rindang yang menenangkan.
Terletak di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Pantai Pulodoro berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Kota Malang.
Meski belum banyak dikunjungi wisatawan, kebersihan dan keasrian pantai ini terjaga dengan baik, sehingga memberikan pengalaman liburan yang nyaman dan tenang.
Baca Juga:Es Teler dan Bakso Legendaris Kota Malang yang Tak Pernah Sepi Pengunjung
Pantai Pulodoro memiliki beberapa spot menarik yang membuat pengunjung betah berlama-lama.
Salah satu spot yang paling populer adalah Sunset Telur Ceplok, di mana matahari tenggelam dengan bentuk bulat sempurna dan warna jingga yang mempesona, menyerupai telur ceplok. Pemandangan ini dijamin akan membuat Anda takjub.
Selain itu, hamparan pasir yang luas di Pantai Pulodoro membuat pengunjung merasa seolah berada di pantai tanpa batas.
Ini adalah tempat sempurna untuk menenangkan diri dari rutinitas, berswafoto, dan menikmati keindahan alam yang luar biasa.
Bagi yang suka berpetualang, Pantai Pulodoro juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi pantai-pantai lain di sekitarnya, seperti Pantai Bantol, Pantai Kondang Rowo, dan Pantai Ngledakan Ciut, menjadikan tempat ini sebagai shopping beach alami bagi pecinta pantai.
Baca Juga:Ini Dia Destinasi Kuliner Viral di Kota Malang untuk Pecinta Mie Ayam
Meski masih tergolong pantai yang sepi, fasilitas di Pantai Pulodoro cukup memadai. Terdapat warung makanan dan minuman, serta area camping ground bagi pengunjung yang ingin berkemah dan menikmati sunset maupun sunrise di pantai ini.
Dengan segala keindahannya, Pantai Pulodoro adalah destinasi yang sempurna untuk menyegarkan pikiran dan merasakan keajaiban alam selatan Malang.
Pastikan Anda menjadikan pantai ini dalam daftar kunjungan wisata Anda saat berlibur ke Malang!
Kontributor : Elizabeth Yati