Warga Malang Waspada Siklus 3 Tahunan DBD, Dinkes Beri Penjelasan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai siklus tiga tahunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 27 April 2024 | 21:13 WIB
Warga Malang Waspada Siklus 3 Tahunan DBD, Dinkes Beri Penjelasan
Ilustrasi pasien berbaring. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai siklus tiga tahunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Tri Awignami mengatakan, saat itu jumlah pasien demam berdarah di wilayahnya sudah turun.

"Memang sempat naik mulai Januari sampai Maret 2024 lalu, tetapi April ini mulai turun. Di Jatim juga begitu, diperkirakan akan terus turun sampai beberapa bulan mendatang," katanya dilansir dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Jumat (26/4/2024).

Kendati demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kenaikan kasus demam berdarah pada akhir tahun. "Dan, harus diwaspadai, bisa kembali mulai meningkat akhir tahun," tegasnya.

Baca Juga:Perampok Rumah Warga Kalipare Malang Ditangkap, Ternyata Sudah Mengincar Sejak Lama

Dia menyampaikan, peningkatan tersebut nantinya akan mengikuti pola tiga tahunan. "Ada pola siklus tiga tahunan, selama peiode 2022-2025. Jadi, fokus waspada nanti juga mengantisipasi kenaikan kasus awal-awal 2025 nanti," katanya.

Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka DBD. Mulai dari memastikan tidak adanya jentik nyamuk di genangan air hingga melakukan kajian epidemiologis pada kasus yang muncul.

Pemkab Malang, kata dia, telah mengeluarkan surat perintah untuk mewaspadai dan mengendalikan DBD yang ditujukan untuk rumah sakit pemerintah dan swasta, Camat, dan Puskesmas se-Kabupaten Malang.

"Memang tidak sampai DBD ditetapkan KLB. Sementara, kapasitas fasilitas kesehatan juga mencukupi. Tetapi, kami terus waspada dan berupaya, terlebih untuk awal 2025 mendatang. Kita banyak belajar dari kasus Covid-19, ya," tandasnya.

Baca Juga:Parkir di Kawasan Kayutangan Heritage Malang akan Beralih Non-tunai, Jukir Terima Gaji

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini