SuaraMalang.id - Pemerintah Amerika Serikat, melalui Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menyatakan akan menunggu pengumuman resmi hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia sebelum menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang diklaim menang berdasarkan hasil hitung cepat.
Dalam pengarahan di Gedung Putih, Kirby menekankan pentingnya menghormati proses demokrasi dan suara rakyat Indonesia.
“Kami akan menyampaikan ucapan selamat kami pada waktu yang tepat, setelah hasil resmi diumumkan,” ungkap Kirby.
Pemerintah AS, kata dia, berkomitmen untuk menghormati suara rakyat Indonesia dan akan memberikan respons setelah KPU mengumumkan hasil resmi Pemilu 2024.
Baca Juga:Mahfud MD Jelaskan Pernyataan soal 'Pihak yang Kalah Selalu Bilang Pemilu Curang'
Kirby juga menanggapi pertanyaan mengenai kebijakan luar negeri AS, khususnya terkait dengan rekam jejak Prabowo Subianto yang pernah dilarang memasuki AS karena tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Dia menegaskan bahwa isu hak asasi manusia selalu menjadi dasar kebijakan luar negeri pemerintahan Joe Biden dan topik tersebut secara konsisten dibahas dalam berbagai pertemuan dengan pemimpin dunia.
Sementara itu, Prabowo Subianto telah menerima ucapan selamat dari beberapa pemimpin negara, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala, berdasarkan hasil hitung cepat yang menunjukkan kemenangannya dalam Pilpres 2024.
Kirby menegaskan bahwa AS akan terus mengikuti perkembangan Pemilu 2024 di Indonesia dan menantikan pengumuman resmi dari KPU.
Dengan posisi menunggu hasil resmi dari KPU, AS menunjukkan komitmen terhadap prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap proses pemilihan yang adil dan transparan di Indonesia.
Baca Juga:Program Makan Siang Gratis Terus Dikritik, Gibran Terheran-heran
Hal ini juga menunjukkan pentingnya hubungan bilateral antara AS dan Indonesia, serta komitmen AS terhadap isu-isu global seperti hak asasi manusia.
Kontributor : Elizabeth Yati