SuaraMalang.id - Pelatih baru Arema FC, Widodo C Putro, mengungkapkan strategi utamanya untuk membangkitkan kembali semangat dan performa Arema FC yang saat ini berada di zona degradasi Liga 1 musim 2023/2024.
Widodo, yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih kepala, menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan besar pada taktik permainan tim, namun akan ada penajaman pada aspek-aspek tertentu.
Lebih dari itu, Widodo menilai bahwa aspek psikis pemain adalah hal yang paling krusial untuk dibenahi.
"Psikis pemain atau hati pemain kalau sudah nggak mau, meski dikasih uang puluhan juta, nggak akan keluar kemampuannya. Ini yang terjadi di Arema," ungkap Widodo, mengindikasikan bahwa kondisi mental para pemain sangat mempengaruhi performa mereka di lapangan.
Baca Juga:Pertanyaan Bung Towel Senggol Arema FC soal Kebijakan Shin Tae-yong
Langkah Widodo ini datang setelah serangkaian pergantian pelatih di Arema FC musim ini, dimana ia menjadi pelatih kelima setelah I Putu Gede, Joko Susilo, Kuncoro, dan Fernando Valente.
Klub yang bermarkas di Malang tersebut saat ini menduduki peringkat ke-16 klasemen sementara, dengan hanya mengumpulkan 21 poin dari 24 pertandingan.
Widodo, yang memiliki pengalaman luas baik sebagai pemain maupun pelatih di sepak bola Indonesia, menyatakan optimisme terhadap potensi bangkit dari timnya.
Ia menyoroti antusiasme pemain dalam sesi latihan sebagai sinyal positif bahwa tim siap untuk lepas dari tekanan dan memperbaiki posisi mereka di klasemen.
Pelatih berusia 53 tahun itu berharap, dengan suasana baru dan bebas dari tekanan, ia dapat mempertajam kemampuan individu dan kolektivitas tim Arema FC.
Baca Juga:Bagaimana Cara Widodo C Putro Selesaikan Misi Arema FC Keluar Zona Degradasi?
Strategi pemulihan psikis ini diharapkan dapat memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dan secara bertahap memperbaiki posisi tim di klasemen Liga 1.
Fans Arema FC, yang dikenal dengan sebutan Aremania, tentunya berharap besar pada Widodo C Putro untuk dapat mengembalikan kejayaan tim kesayangan mereka di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kontributor : Elizabeth Yati