Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Tiga Letusan dalam Enam Jam

Dalam rentang enam jam, dari pukul 06:00 hingga 12:00 waktu setempat, gunung ini mengalami tiga kali letusan asap.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Februari 2024 | 12:54 WIB
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Tiga Letusan dalam Enam Jam
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (20/1/2024) pukul 10.02 WIB yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang. (ANTARA/HO-PVMBG)

SuaraMalang.id - Gunung Semeru, salah satu gunung berapi tertinggi di Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan pada Kamis, 16 Februari 2024.

Dalam rentang enam jam, dari pukul 06:00 hingga 12:00 waktu setempat, gunung ini mengalami tiga kali letusan asap.

Tommy Luhut Marbun, petugas Pos Pantau Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur, Candipuro, menyampaikan bahwa letusan asap yang terjadi berwarna putih kelabu dengan tinggi sekitar 500-700 meter, mengarah ke utara menuju Kecamatan Senduro.

"Visual gunung jelas hingga kabut 0-II, asap kawah tidak teramati. Terjadi tiga kali letusan asap dengan warna asap putih kelabu, tingginya sekitar 500-700 meter," ucap Marbun.

Baca Juga:Sehari Jelang Coblosan, Caleg PKB Mengundurkan Diri karena Sakit Hati Tak Dikasih Duit

Selain letusan asap, tercatat juga 19 kali gempa letusan dengan amplitudo antara 10-22 milimeter dan durasi antara 83-130 detik. Hembusan tercatat sebanyak 7 kali, dengan amplitudo antara 3-8 milimeter dan durasi antara 39-51 detik.

Mengingat status Gunung Semeru saat ini berada pada siaga level III, masyarakat di sekitar lereng gunung diminta untuk mengikuti rekomendasi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Salah satu rekomendasinya adalah tidak melakukan aktivitas dalam radius 17 kilometer dari puncak erupsi.

Marbun juga menyampaikan, khusus untuk bagian tenggara sepanjang Besuk Kobokan, masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 13 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi tepi sungai sejauh 500 meter untuk mengantisipasi potensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga:Rabu Regulo Lumajang Ditutup Sementara, Ini Penjelasan TNBTS

Pemantauan dan evaluasi terkini menunjukkan bahwa Gunung Semeru memiliki potensi untuk menyemburkan awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang bermuara dari puncak.

Kondisi ini mengharuskan peningkatan kewaspadaan dari masyarakat di sekitar gunung dan pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat terjadi.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini