SuaraMalang.id - Suasana duka menyelimuti warga di sekitar Tempat Pemungutan Suara (TPS) 035, Dusun Krajan, Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Jember, setelah seorang perangkat desa bernama Mustakim, berusia 50 tahun, meninggal dunia pada Rabu pagi, 14 Februari 2024.
Mustakim, yang merupakan warga setempat dan berperan aktif sebagai perangkat desa, meninggal secara mendadak diduga karena tersengat aliran listrik saat melakukan pengecekan sound system di TPS.
Menurut keterangan dari Dwi, seorang warga setempat, insiden tersebut terjadi ketika Mustakim sedang memeriksa kesiapan sound system untuk memanggil pemilih yang datang ke TPS.
"Korban sebelum pencoblosan dimulai cek sound, namun pada saat cek sound itu tiba-tiba korban terpental. Ia kesetrum mic yang dipegang," jelas Dwi.
Baca Juga:KPU Kota Batu Musnahkan Ribuan Surat Suara Rusak Pemilu 2024
Mustakim ditemukan dengan luka bakar pada bagian lengan dan mulut, menunjukkan indikasi kuat bahwa ia tersengat listrik saat memegang mikrofon.
Ketua KPPS dan warga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawa korban ke Puskesmas Jatiroto. Sayangnya, Mustakim menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Puskesmas.
AKP Adam, Kapolsek Jombang, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa Mustakim meninggal murni karena tersengat listrik.
"Korban meninggal murni akibat kesetrum saat pegang mic untuk cek sound. Selanjutnya korban setelah dari Puskesmas langsung dibawa pulang untuk dimakamkan," ungkap AKP Adam. Ia juga menambahkan bahwa proses pemilihan di TPS 035 tetap berjalan lancar meskipun terjadi insiden tersebut.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan saat menggunakan peralatan elektronik, terutama dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti pemungutan suara.
Baca Juga:Pemilih di Banyuwangi Meninggal Dunia di Bilik Suara TPS Pemilu 2024
Komunitas di Desa Wringin Agung dan sekitarnya kini berduka atas kepergian Mustakim, yang dihormati sebagai perangkat desa dan warga yang aktif dalam kegiatan komunal.
Kontributor : Elizabeth Yati