Gadis Didiagnosis Hamil Padahal Sakit Maag, Dokter Puskesmas Digeruduk Massa

"Meskipun hasilnya positif, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi, dan pasien diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di dokter ahli," kata Juliati menjelaskan

Chandra Iswinarno
Selasa, 16 Januari 2024 | 12:44 WIB
Gadis Didiagnosis Hamil Padahal Sakit Maag, Dokter Puskesmas Digeruduk Massa
Ilustrasi sakit maag (Freepik/katemangostar)

SuaraMalang.id - Viralnya video di media sosial tentang seorang dokter puskesmas yang dikepung warga telah menarik perhatian publik.

Pemicunya adalah kesalahpahaman diagnosis kehamilan pada seorang remaja 17 tahun yang ternyata hanya menderita sakit maag.

Kejadian ini terjadi di Puskesmas Embo, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Shinta BilQis, dilihat hari Selasa (16/1/2024), terlihat puluhan warga berkumpul di depan Puskesmas Embo.

Baca Juga:Viral Aksi Pencari Rongsokan di Malang Maling Meteran Air Pakai Celurit

Informasi dari kolom komentar menyebutkan bahwa remaja tersebut merasa malu karena dituduh hamil oleh pihak Puskesmas, padahal hasil pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Bantaeng menunjukkan dia negatif hamil.

Kepala Puskesmas Embo, Juliati, angkat bicara terkait masalah ini. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh dokter sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan, termasuk tes laboratorium.

"Meskipun hasilnya positif, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi, dan pasien diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di dokter ahli," kata Juliati menjelaskan.

Terkait dugaan kesalahan pengambilan sampel urin, Juliati menegaskan bahwa urine yang diteliti dokter adalah milik pasien yang bersangkutan.

Dia menyebutkan bahwa pemeriksaan urin dilakukan dua kali untuk memastikan hasilnya. Video yang dibagikan Shinta BilQis telah ditonton 3,6 ribu kali.

Baca Juga:Ditetapkan Tersangka, Ini Kasus yang Menjerat Kadinkes Kota Batu

Insiden ini menggambarkan pentingnya komunikasi yang jelas antara petugas medis dan pasien, serta dampak dari kesalahpahaman yang bisa memicu reaksi dari masyarakat.

Kasus ini juga menyoroti sensitivitas masyarakat terhadap isu tertentu, seperti kehamilan di luar nikah, yang masih menjadi tabu di beberapa daerah.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini