SuaraMalang.id - Kehidupan pribadi Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia membongkar beberapa kelakuan buruk dari anak perempuannya, Lolly.
Menurut Nikita, Lolly tidak bisa hidup dalam kesulitan dan memiliki kebiasaan buruk, termasuk menyimpan pakaian dalam yang kotor di lemari.
Lolly, yang saat ini tinggal di Inggris, menyatakan keinginannya untuk bersekolah sekaligus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ia tinggal bersama sahabatnya, Eda, untuk memulai kehidupan barunya. Namun, Nikita Mirzani meragukan kemampuan anaknya tersebut dalam menjalani kehidupan yang sulit.
Baca Juga:Nikita Mirzani Kini Kalem Tak Meledak-ledak, Beri Pesan Khusus ke Orang-orang Pansos
Dalam sebuah wawancara dengan Melaney Ricardo, Nikita mengungkapkan bahwa dirinya telah mendatangi seorang psikolog untuk membahas masalah yang dia hadapi dengan Lolly.
Ia merasa sangat sakit hati dengan situasi ini dan kini telah memutuskan untuk mengikhlaskan anak perempuannya tersebut.
Nikita merasa bahwa dia sudah melakukan yang terbaik sebagai seorang ibu, namun Lolly memilih untuk bebas dan lepas dari kendalinya.
"Daripada aku pukul. Karena terlalu banyak berbohong. Salahnya aku tuh dimana?” ungkap Nikita dalam wawancara tersebut, mencoba mencari tahu di mana letak kesalahannya dalam membesarkan Lolly.
Nikita juga mengakui bahwa ia sudah tidak lagi memikirkan Lolly, meski sangat sakit hati dengan keadaan ini.
Baca Juga:Dinilai Ikut Campur Urusan Loly, Bunda Corla Dapat Hujatan dari Netizen: Lo Itu Gak Diajak!
Bahkan, ia menegaskan bahwa jika terjadi sesuatu yang buruk pada Lolly di London, ia hanya akan mengambil jenazahnya untuk dimakamkan di Jakarta.
“Sekarang biasa aja, terserah aja dia mau ngapain kalau misalkan Naudzubillah Min Dzalik, dia terjadi apa-apa di sana, ya aku tinggal ambil aja mayatnya, aku kuburin di Jakarta,” ujar Nikita, menegaskan keputusannya untuk mengikhlaskan Lolly, dikutip hari Sabtu (16/9/2023).
#### **Harapan untuk Hubungan Mereka di Masa Depan**
Situasi antara Nikita dan Lolly ini sangatlah kompleks dan penuh emosi. Publik hanya bisa berharap bahwa di suatu titik di masa depan, mereka dapat menemukan jalan untuk memperbaiki hubungan mereka dan mungkin membangun kembali ikatan yang lebih sehat dan harmonis. Bagaimanapun, hubungan antara orang tua dan anak adalah salah satu ikatan yang paling penting dalam hidup, dan mungkin saja waktu akan membawa penyembuhan dan pemahaman untuk keduanya.
Kontributor : Elizabeth Yati