SuaraMalang.id - Kericuhan terjadi saat pertandingan sepak bola antar kampung (Tarkam) di Lapangan Besuk, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Pertandingan sepak bola yang digelar untuk mengisi waktu menjelang buka puasa itu diwarnai dengan aksi pengeroyokan terhadap pemain.
Kericuhan dalam pertandingan sepak bola yang mempertemukan kesebelasan Gajayana Wirowongso, dengan Patrang Jember tersebut, diduga dipicu oleh pemukulan pemain saat pertandingan.
Akibatnya, sejumlah suporter pun emosi dan turun ke lapangan hingga membuat pemain lari terbirit-birit.
Baca Juga:Viral Pengobatan Ibu Dayak, Buya Yahya Beri Penjelasan
Peristiwa itu sempat terekam video amatir hingga viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun instagram @andreli_48.
Dalam video terlihat banyak suporter yang turun ke tengah lapangan hingga menimbulkan kericuhan.
Terlihat seorang pemain berlari terbirit-birit di tengah-tengah sawah.
Pemain itu pun diteriaki warga dan dikejar.
Pemain lainnya yang tampak mengenakan kaos biru juga menjadi incaran suporter. Ia lari sambil menghindari keroyokan suporter.
Bahkan pemain tersebut sempat ditendang oleh pemain lain.
Terlihat kericuhan di tengah lapangan. Sejumlah warga tampak melerai.
Unggahan tersebut pun mengundang komentar warganet. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan pembatalan gelaran piala dunia (pildun).
"Untung gak jadi, kalau jadi malah memalukan seluruh dunia. Orang antar kabupaten aja sudah miris kayak gini," ujar aldha***
"Hmm, gak nyesel juga fifa ngebatalin Indo jadi tuan rumah. SDM aja minus kayak gini," kata abid***
"FIFA ketakutan lihat ini," imbuh jemper***
"Tarkam aja begini mau jadi tuan rumah pildun duh ampun deh. Benahi di dalamnya baru show off ke dunia. Selama begini terus kayaknya gak usah jadi tuan rumah deh. Mending jadi pesertanya aja asal supportnya jangan ribet," komen vioo***
"Sepertinya gagal pildun tidaklah terlalu buruk," kata lazoe***
Kontributor : Fisca Tanjung