SuaraMalang.id - Dalam beberapa hari belakangan ini merebak kabar penculikan anak di Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ). Kabar ini beredar luas di media sosial.
Bukan cuma di Malang, bahkan isu cepat melebar ke sejumlah daerah lain di sekitarnya. Misalnya di Mojokerto dan Pasuruan. Isu ini meluas dan tentu saja bikin resah orangtua.
Kabar ini beredar melalui grup-grup WhatsApp (WA) warga dan sejumlah aplikasi berbagi pesan lainnya. Di Malang sendiri, memang sedang ada isu tersebut.
Dugaan upaya penculikan anak ini terjadi di wilayah Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Senin (30/1/2023). Salah satu murid di SDN 2 Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, nyaris menjadi korbannya.
Baca Juga:Bukan HOAX! Penculikan Anak Semakin Marak, Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas!
Beruntung anak yang menjadi sasaran upaya penculikan berhasil melarikan diri. Kabar upaya penculikan ini pun langsung menyebar ke beberapa grup WhatsApp dan media sosial.
Kepala Desa Baturetno, Sukirno, membenarkan kejadian tersebut. "Saya sudah mendatangi ke sekolah untuk klarifikasi, dan ternyata memang benar adanya," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (30/1/2023).
Informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika korban yang masih duduk kelas I SD ini perjalanan pulang dari sekolah. Ketika sedang berjalan, berjarak sekitar 100 meter dari sekolah korban dihampiri seorang pria dengan mengendarai motor.
Kemudian mengatakan pada korban untuk mengantarkan pulang, sembari memberi iming-iming uang Rp 50 ribu. Beruntung korban menolak. Lalu berlari sembari minta tolong.
Terduga pelaku yang ketakutan akhirnya melarikan diri. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek Dampit, termasuk ke Muspika Kecamatan Dampit.
Baca Juga:Perjalanan Arema FC Penuh Lika-liku, Kini Di Ujung Tanduk Terancam Bubar
Peristiwa inipun juga menjadi perhatian bagi masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada. Kasus percobaan penculikan anak di Kecamatan Dampit, langsung ditangani Polsek setempat.
"Laporannya sudah kami terima. Sekarang kami masih menyelidiki kasusnya termasuk memburu pelaku," ujar Kapolsek Dampit AKP Agung Hartawan.
Agung menerangkan, upaya penculikan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika korban pulang sekolah. Ketika jalan kaki, berjarak sekitar 100 meter dari sekolah didatangi seorang pria. “Pelaku sendirian. Dia mengendarai sepeda motor. Pelaku diketahui memakai baju warna hitam,” tuturnya.
Kemudian korban ditawari untuk diantarkan pulang, sembari memberi iming-iming uang Rp 50 ribu. Tetapi korban tidak mau, dan pelaku terus membuntuti hingga jarak 50 meter. Karena korban masuk gang sembari berlari dan berteriak, pelaku yang ketakutan langsung kabur.
Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi korban serta sekolah untuk proses penyelidikan. "Kami imbau masyarakat Dampit Malang untuk lebih hati-hati dan waspada" ujarnya.
"Selain itu, kami juga akan meningkatkan pengawasan agar tidak terulang dan sebagai antisipasi. Termasuk tetap melakukan penyelidikan terhadap pelaku," ujarnya.
Polisi turun tangan selidiki kasus
Dugaan percobaan penculikan anak SD di Kabupaten Malang, kini jadi perhatian serius aparat Kepolisian setempat.
Diberitakan sebelumnya, dugaan percobaan penculikan anak berusia di bawah umur yang dilakukan seorang pria di Desa Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, terjadi pada Senin (30/1/2023) siang sekira pukul 10.00 wib.
Polres Malang kemudian menyelidiki dugaan penculikan anak setelah mendapat informasi pesan berantai melalui media sosial, whatsapp dua jam setelahnya atau sekitar jam 12.00 WIB.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melalui Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penculikan anak tersebut. Petugas telah mendatangi TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi yang mengetahui kejadian.
"Masih penyelidikan, saksi-saksi di lokasi sudah dimintai keterangan," ucap Taufik saat ditemui di Polres Malang, Senin (30/1/2023) malam.
Taufik menjelaskan, berdasarkan keterangan yang didapat, kronologis berawal ketika VE (9), anak perempuan yang duduk di bangku SDN Baturetno 1 Dampit, pulang dari sekolah sekitar jam 10.00 WIB, Senin (30/1/2023).
Saat dalam perjalanan pulang itulah, VE dihampiri oleh seorang pria tidak dikenal yang memakai jaket kulit warna hitam dan mengendarai motor jenis matic, lalu menawarinya untuk diantar pulang.
Merasa tidak kenal, VE pun tidak menggubris ajakan pria tersebut. Ketika VE dibujuk dengan selembar uang pecahan Rp. 50 ribu, VE dengan tegas menolak, kemudian berlari menuju rumahnya.
"Sesampainya di rumah, VE kemudian menceritakan kejadian kepada ibunya sambil menangis," ujarnya.