Keluarga Tak Tahu Kehamilan Siswi Korban Pembunuhan di Jember: Pulang Sekolah Langsung Pulang

Korban ini anak tunggal. Ibunya sudah meninggal, besok ini mau Seribu harinya. Ayah kandungnya tidak peduli dengan korban."

Eleonora PEW
Jum'at, 06 Januari 2023 | 15:51 WIB
Keluarga Tak Tahu Kehamilan Siswi Korban Pembunuhan di Jember: Pulang Sekolah Langsung Pulang
Sebuah ilustrasi /shutterstock.

SuaraMalang.id - Seorang remaja perempuan berusia kurang lebih 16 tahun, AR, warga Kecamatan Gumukmas, Jember, menjadi korban pembunuhan oleh mantan pacarnya. Kejadian ini terungkap pada Kamis (29/12/2022) lalu.

Dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Jember, pelaku diketahui bernama Rizki Aji (22). Ia juga masih tetangga dekat satu desa dengan korban, yang jaraknya hanya 200 meter.

Terkait kehamilan korban, pihak keluarga mengaku tidak tahu. Pasalnya korban dikenal tertutup, dan lebih banyak mengurung diri di kamar. Terlebih setelah ini korban baru saja wafat.

“Dengan kasus ini, kami dari pihak keluarga korban pasrah sepenuhnya kepada kepolisian. Tentang perkara kasus yang menimpa di keluarga kami,” kata paman korban, Ahmad Zuhri, saat dikonfirmasi SuaraJatimPost.com--jaringan SuaraMalang.id--di rumahnya, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga:Sempat Buang Semua Barang Bukti, Pembunuh Siswi Hamil 2 Bulan Ditangkap Polres Jember

Ditanya tentang keseharian korban, lanjut Zuhri, remaja putri pasangan Rosidi dan Rosmiati itu, dikenal sebagai remaja perempuan yang penurut dan setiap keluar rumah selalu berpamitan dengan keluarga.

“Sehari-hari korban ini dikenal baik, tidak nakal sama sekali. Karena anak ini tidak suka keluar, kalau pulang sekolah langsung pulang. Kalau ada kepentingan apa (keluar rumah) pasti pamit. Kalau tidak ada saya, biasanya ke emaknya (nenek korban),” kata Zuhri.

Lebih lanjut Zuhri menyampaikan, pihak keluarga mengaku tidak ada yang tahu soal kehamilan korban, yang merupakan anak piatu, dengan ayah kandungnya yang sudah tak acuh dengan tanggung jawabnya terhadap anak.

“Korban ini anak tunggal. Ibunya sudah meninggal, besok ini mau Seribu harinya. Ayah kandungnya tidak peduli dengan korban," kata dia.

Zuhri mengatakan, selama ini justru Syaiful, ayah tiri korban, yang saat ini kerja sebagai TKI di Malaysia, yang selalu memberi uang dan memberikan biaya hidup.

Baca Juga:Kondisi Luka di Kepala dan Tengkurap di Kebun Kosong, Mayat Pria Misterius di Cengkareng Diduga Dibunuh

"Korban ini memang sering mengurung diri di kamar, akhir-akhir inilah (sebelum kejadian pembunuhan). Memang kami merasa aneh. Anak ini lebih banyak diam di rumah,” ungkapnya.

Terkait hubungan asmara antara korban dengan terduga pelaku pembunuhan, lebih lanjut Zuhri menyampaikan, pihak keluarga mengetahui kedekatan layaknya sepasang kekasih. Namun, pihak keluarga tidak menduga akan terjadi pembunuhan yang mengorbankan nyawa keponakanya itu.

“Awalnya waktu mau keluar itu, korban ceritanya ingin menemui. Ngomongnya kan cuma sebentar, selepas magrib itu pamit mau menemui si Rizki. Dia pamitnya ke Mbahnya. Lah setelah satu jam kok gak datang-datang, akhirnya HPnya korban ditelpon, tapi sudah tidak aktif nomernya,” kata Zuhri bercerita.

Selanjutnya, informasi dari masyarakat sekitar jika ada kejadian pembegalan. Karena diduga yang menjadi korban pembegalan adalah keponakannya, Zuhri dan keluarga menuju puskesmas. Namun demikian, pihak keluarga menyerahkan proses hukum kepada polisi.

"Apa pun hasilnya soal kasus ini kami pasrah kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini