SuaraMalang.id - Usai terjadinya erupsi Gunung Semeru yang disertai guguran awan panas (APG) yang melanda lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau masyarakat tidak panik terkait isu hoaks.
Pernyataan tersebut disampaikan Cak Thoriq, sapaannya, mengingat banyaknya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan pascaerupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022).
"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya seperti dikutip Antara.
Dari informasi hoaks yang beredar, Cak Thoriq menyebut adanya informasi yang menyatakan jika kawasan relokasi yang dihuni ribuan penyintas bencana Gunung Semeru merupakan lokasi tak aman dari potensi terjadi bencana erupsi.
Baca Juga:Gunung Semeru Erupsi, Ratusan Warga Masih Bertahan Mengungsi di Gedung Sekolah
"Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli," tuturnya.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menambahkan, bahwa kawasan relokasi Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro bukan termasuk zona merah, bahkan di desa tersebut menjadi salah satu lokasi yang aman.
"Jika terjadi awan panas Guguran Gunung Semeru, maka kawasan relokasi Bumi Semeru Damai yang kini dihuni hanya terimbas material debu vulkanik saja," katanya.
Ia juga menjelaskan, beberapa warga yang sempat mengungsi saat ini telah kembali ke rumah masing-masing di kawasan relokasi Bumi Semeru Damai karena kondisi setelah APG Gunung Semeru berangsur membaik.
"Bapak ibu tidak perlu takut rumahnya yang berada di kawasan relokasi karena pemerintah sudah mempertimbangkan lokasi itu. Jangan panik, kondisinya sudah aman, sebagian yang tinggal di relokasi sudah kembali ke rumah," ujarnya.
Baca Juga:Viral Sosok Kiai Tak Mau Dievakuasi dari Kawasan Erupsi Semeru, Bentak Petugas
Sementara itu, berdasarkan data di Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 2.000 warga masih mengungsi di 21 titik, mulai di sejumlah balai desa, masjid, dan lembaga pendidikan yang tersebar di Kecamatan Candipuro
Hingga kini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai 4 Desember 2022 jam 12.00 WIB. (Antara)