Terobos Perlintasan Tak Berpalang, Dua Pengendara Motor Asal Mojokerto Dihantam Kereta Api, 1 Tewas

Devva tewas di lokasi kejadian, sedangakan Candra mengalami luka berat dari insiden tersebut.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 12 November 2022 | 17:40 WIB
Terobos Perlintasan Tak Berpalang, Dua Pengendara Motor Asal Mojokerto Dihantam Kereta Api, 1 Tewas
Sejumlah warga dan polisi mengevakuasi jenazah Devva Firmansyah yang tewas dihantam kereta api di Dusun Kedawung, Desa Bicak, Kecamata Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (12/11/2022). [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Nasib naas dialami seorang pemuda asal Dusun Kedawung Utara RT 1/RW 1, Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Laki-laki bernama Devva Firmansyah ini tewas seketika dihantam kereta api yang lewat di perlintasan tanpa palang, Sabtu (12/11/2022).

Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Iptu J Wihandoko mengatakan almarhum Devva tak sendirian. Pemuda 18 tahun itu berboncengan dengan Candra (20) sebelum insiden terjadi.

Dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suaramalang.id, Wihandoko mengatakan kronologi peristiwa bermula sekitar pukul 11.30 WIB. Keduanya yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R berplat nomor S 5948 RW akan menerobos rel di Dusun Kedawung, Desa Bicak, Kecamata Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Perlintasan tersebut merupakan rel ganda yang dilintasi kereta api secara bergantian. Awalnya Candra dan Devva berhasil lolos dari kereta Sri Tanjung yang melintas dari barat ke timur di jalur selatan.

Baca Juga:Tiket Kereta Api Libur Natal dan Tahun Baru 2023 Terjual 22 Ribu

"Tapi saat melintas di jalur utara [karena rel ganda] datang Kereta Api Logawa 247 B berkecepatan tinggi. Karena jarak sangat dekat, korban tak sempat menghindar hingga terjadi kecelakaan," kata Wihandoko.

Devva tewas di lokasi kejadian, sedangakan Candra mengalami luka berat dari insiden tersebut. Petugas Stasiun KA Mojokerto dan Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto lalu melakukan olah TKP.

Devva dan Candra dibawa ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Hingga kini Candra masih dalam perawatan intensif akibat lukanya.

Wihandoko menyebutkan bahwa ada unsur kelalaian para korban yang nekat melintas tanpa memperhatikan kondisi perlintasan kerta. Di sisi lain, petugas penjaga perlintasan sendiri tengah menjalani salat dzuhur sehingga tidak ada yang menjaga lokasi itu.

Terpisah, Kepala Dusun Kewarung Utara, Zainudin menjelaskan bahwa kedua korban adalah warganya saat melintas di lokasi. Satu orang bernama Candra merupakan warganya yang baru saja pindah ke tempatnya.

Baca Juga:Tak Dengar Klakson Kereta Api, Pengendara Motor Tewas Tertabrak di Binjai

"Yang luka berat itu warga saya tapi baru menikah sebulan lalu. Sebenarnya warga sebelah. Tapi setelah menikah tinggal di sini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini