Sebelumnya, Rusdi ini diketahui sejak Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 01 Oktober 2022 lalu berada di Stadion Kanjuruhan Malang. Ia tidak mau pulang dan mengaku masih menunggu tiga temannya.
Padahal tiga teman Rusdi: satu perempuan dan dua laki-laki, tewas dalam tragedi yang menewaskan 132 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.
3. Kontras serukan polisi hentikan aksi intimidatif
Federasi KontraS, Andi Irfan mengungkapkan bahwa ada polisi melakukan intimidasi kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pihaknya menyerukan agar kepolisian menghentikan aksi-aksi intimidatif tersebut.
Baca Juga:PSSI Buka Posko Trauma Healing Tragedi Kanjuruhan Senin Pekan Depan di Malang
"Kami mendapat informasi bahwa aparat kepolisian terutama dari Polres Malang mengunjungi rumah keluarga korban untuk mendorong agar keluarga korban tidak melakukan upaya hukum terkait peristiwa ini," katanya, Kamis (13/10/2022).
Dijelaskannya, ada seorang polisi berseragam telah mendatangi rumah salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan meminta agar tidak menempuh jalur hukum terkait peristiwa memilukan pada 1 Oktober 2022 lalu tersebut.
"Buat kami itu adalah bentuk intimidasi, Federasi KontraS mendesak Polri menghentikan hal itu," tegasnya.
4. Kompolnas sebut penyidikan Tragedi Kanjuruhan terus maju
Ketua Harian Komisi Nasional Kepolisian (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan, bahwa proses penyidikan tragedi Kanjuruhan terus menunjukkan kemajuan signifikan. Terkini, polisi dan kejaksaan melakukan pendalaman kasus di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Benny menjelaskan, Kompolnas datang ke Stadion Kanjuruhan untuk mengawal proses pendalaman penyidikan.