Bicara Soal Kemungkinan Konfrontasi dengan China, Pemimpin Taiwan: Konflik Bersenjata Bukan Pilihan

Taiwan berupaya membangun militernya jauh lebih kuat untuk menghadapi ancaman konfrontasi dengan China

Galih Priatmojo
Selasa, 11 Oktober 2022 | 20:08 WIB
Bicara Soal Kemungkinan Konfrontasi dengan China, Pemimpin Taiwan: Konflik Bersenjata Bukan Pilihan
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menghadiri pertemuan dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei, Taiwan, 3 Agustus 2022. Kantor Pemimpin Taiwan/HO via REUTERS/as

SuaraMalang.id - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Senin (10/10) mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan, tetapi konfrontasi bersenjata dengan China "sama sekali bukan pilihan" meskipun ketegangan meningkat di antara keduanya.

Dalam pidato untuk menandai peringatan 111 tahun berdirinya Republik China, sebagaimana Taiwan menyebut dirinya, Tsai mengatakan pemerintahannya bersedia bekerja dengan Beijing dan yang mereka butuhkan adalah rasa saling menghormati.

Pernyataan Tsai yang menyerukan dialog berdasarkan "rasionalitas" dan "kesetaraan" itu disampaikan saat hubungan Taiwan dan China semakin tegang sejak kunjungan tingkat tinggi Ketua DPR Amerika Serikat Nany Pelosi ke Taiwan pada Agustus.

Militer China mengadakan latihan besar di dekat selat Taiwan sesudah kunjungan Pelosi.

Baca Juga:Taiwan Sebenarnya Tak Ingin Perang dengan China, Tsai Ing-wen Serukan Dialog Rasional dan Setara

Menjelang pembukaan kongres Partai Komunis China, yang diadakan 5 tahun sekali, pada Minggu (16/10), Tsai mengatakan, "Saya ingin menjelaskan kepada pihak berwenang Beijing bahwa mempersenjatai konfrontasi sama sekali bukan pilihan bagi kedua belah pihak."

Pada Kongres Partai Komunis China, Xi Jinping secara umum diperkirakan akan memenangkan masa jabatan presiden selama lima tahun untuk ketiga kalinya, peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan, maka akan ada dasar untuk melanjutkan interaksi konstruktif di Selat Taiwan," ujar Tsai.

Dia juga mengatakan sangat disesalkan bahwa tindakan Beijing baru-baru ini telah mengancam status quo perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

Meskipun ada beberapa pandangan yang berbeda tentang China di tengah masyarakat Taiwan, konsensus terluas di antara warga dan partai politik di pulau itu adalah bahwa kedaulatan dan cara hidup yang bebas dan demokratis harus dipertahankan.

Baca Juga:Warga China Boleh Liburan ke Luar Negeri, Asal Jangan ke Taiwan

"Pada titik ini, kami tidak memiliki ruang untuk kompromi,” kata Tsai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini