SuaraMalang.id - Tokoh Aremania, Anto Baret menyambut baik upaya perdamaian seluruh suporter klub sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
Bahkan Malang siap memfasilitasi momentum penting dalam dunia sepak bola tanah air tersebut. Sam Anto Baret menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pentolan Bonek, Andi Peci.
Menurut dia, alangkah baiknya pernyataan perdamaian dihadiri seluruh suporter. Aremania siap memfasilitasi momentum pertemuan seluruh suporter tersebut.
"Tujuannya sama sebagai suporter ingin meninggalkan jejak peristiwa yang indah dengan perdamaian," kata Anto Baret, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga:TGIPF Kumpulkan Rekaman CCTV Saat Tragedi Kanjuruhan Terjadi
Kesepakatan perdamaian tersebut, lanjut dia, besar harapan agar dapat memutus mata rantai kebencian antar pendukung klub sepak bola.
"Saatnya kita bersama-sama untuk mengubur dendam dan benci dengan cinta dan kasih sayang," ujarnya.
Kapan peristiwa bersejarah itu terjadi, Anto belum bisa memastikannya. "Jadi tunggu tanggal mainnya terkait kesepakatan perdamaian bersama," sambungnya.
Mengawal Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Anto Baret menegaskan bahwa upaya perdamaian seluruh suporter juga beriringan dengan mengawal pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 korban.
Baca Juga:Tangis Sesal Ketua Panpel Arema FC: Ikhlas Jadi Tersangka, Ponakan Tewas di Kanjuruhan
"Fokus bagaimana kita mengawal jangan sampai ada fakta yang terselubung, jangan sampai ada fakta yang tersembunyi di balik tragedi Kanjuruhan ini," ujar dia.
"Sampai titik darah penghabisan akan terus mengawal kasus ini," tegasnya.
Tuntutan Aremania yang utama adalah penegakan hukum yang adil.
"Kalau hukum ditegakkan seadil-adilnya nanti dalam keputusan itu, bisa menyirami luka. Jangan sampai tidak ada keadilan, berarti luka semakin menganga," jelasnya.
Aremania, lanjut dia, menaruh harapan besar kepada tim investigasi yang dibentuk Presiden Joko Widodo, yakni Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketahui Mahfud MD.
"Harapannya Pak Jokowi mendengar suara sesuai fakta di lapangan," ujarnya.
Kontributor : Aziz Ramadani