Perjuangan Ahmad Wahyudi Berkorban untuk Keluarganya, Hingga Dinyatakan Tewas di Gate 12 Stadion Kanjuruhan Malang

Saat terlepas dari pegangan tangan suaminya, gerakan dorongan yang dirasakan Sulastri semakin menjadi-jadi.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 03 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Perjuangan Ahmad Wahyudi Berkorban untuk Keluarganya, Hingga  Dinyatakan Tewas di Gate 12 Stadion Kanjuruhan Malang
Sulastri (jilbab merah muda) menangis saat menceritakan perjuangan almarhum suaminya, Ahmad Wahyudi mengeluarkan anggota keluarganya dari gas air mata di Gate 12 Stadion Kanjuruhan Malang, ditemui di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Senin (3/10/2022). [Kontributor Suarajatim.id/Dimas Angga Perkasa]

SuaraMalang.id - Belasan orang menangis di Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (3/10/2022) setelah semuanya melakukan komunikasi dengan pihak Kemensos, tak terkecuali Sulastri (50), pecah tangisnya saat mengingat kembali apa yang terjadi terhadap dirinya dan keluarganya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang.

Sulastri tak mengira, bakal kehilangan suami tercintanya pada Tragedi Kanjuruhan, Malang. Dengan mengenakan pakaian terusan hitam dan kerudung merah muda, Sulastri mulai mengingat kembali kejadian pasca pertandingan Arema FC dengan seteru abadinya Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Dengan suara parau dan wajah yang sembab, Sulastri mencoba mengingat bagaimana keluarganya terjebak dalam Tragedi Kanjuruhan, yang akhirnya menewaskan suaminya, Ahmad Wahyudi (40).

Saat memulai bercerita, Sulastri berkaca-kaca, namun ia berusaha tegar untuk memulai cerita tragisnya di tribun gate 12 Stadion Kanjuruhan, Krajan, Kedungpedaringan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

Baca Juga:DPR Bakal Usul Copot Menpora Zainudin Amali?

Pada saat pertandingan berlangsung, Sulastri tak merasakan firasat buruk, ia bersama suami, 3 keponakan, 1 menantu dan 1 cucunya turut serta hanyut dalam euforia keseruhan pertandingan dan juga sorak-sorai Aremania yang ada di seluruh penjuru Stadion Kanjuruhan.

Namun, saat pemimpin pertandingan meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya laga Arema FC dengan Persebaya, tampak beberapa penonton mulai memasuki lapangan sehingga kericuhan tak dapat dihindarkan.

Mengetahui hal itu, suami dari Sulastri, Almarhum Ahmad Wahyudi mengajak serta keluarganya untuk segera keluar dari Tribun 12 sambil berucap ke Sulastri.

"Ayo kita keluar, enggak baik anak kecil lihat kayak begini. Yo keluar cari makan aja dari pada cucu lihat begini," ajak Almarhum Ahmad Wahyudi kala itu.

Sekeluarga akhirnya mengikuti langkah Ahmad Wahyudi menuju tangga di tribun gate 12. Dan lagi-lagi sang suami mengajak bicara Sulastri, dan ternyata itu pembicaraan terakhir kalinya pasutri tersebut sebelum ajal menjemput Ahmad Wahyudi.

Baca Juga:Gilang Juragan 99 Menangis dan Siap Santuni Korban Tragedi Kanjuruhan: Semua Pendukung Arema, Saya Menerima Apapun!

"Suami sempat ngomong 'pegangan besi biar enggak jatuh,' kata suami saya gitu. Akhirnya saya pegangan besi," ucap Sulastri menahan tangisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini